Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melepas 10 unit bus tingkat buatan Karoseri Laksana yang diekspor ke Bangladesh.

Pemberangkatan ekspor bus tingkat yang ditandai dengan penyiraman air kendi oleh Gubernur Ganjar Pranowo itu berlangsung di Pabrik Karoseri Laksana, Kabupaten Semarang, Jumat.

Saat tiba di lokasi, Ganjar langsung menjajal bus tingkat dengan panjang 14,4 meter dan tinggi 4,1 meter tersebut yang desainnya merupakan karya anak bangsa.

"Yang membuat saya semangat menggebu-gebu itu ya karena ini mau diekspor. Dengan desain baru karya anak bangsa, bus ini sudah di ekspor ke beberapa negara, yang sekarang ini ke Bangladesh," katanya.

Baca juga: Selama 2019, volume ekspor nonmigas di Jepara turun

Ganjar mengaku senang karena pihak pengusaha benar-benar memanfaatkan kemudahan-kemudahan ekspor yang diberikan pemerintah.

Berdasarkan laporan dari pengelola, Ganjar mendengar bahwa Karoseri Laksana memanfaatkan insentif berupa kemudahan impor untuk tujuan ekspor.

"Saya mau sampaikan ke Pak Presiden dan Bu Menkeu, kami di Jateng sudah memanfaatkan insentif yang diberikan pemerintah. Manfaatnya sudah dirasakan, salah satunya ini," ujarnya.

Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa pemerintah akan mendukung penuh kemajuan dunia usaha, khususnya yang fokus pada ekspor.

Bahkan Ganjar menawarkan dirinya menjadi tenaga pemasaran produk-produk unggulan asal Jawa Tengah ke berbagai negara.

Menurut Ganjar, ekspor merupakan salah satu upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, apalagi dirinya menargetkan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah naik menjadi tujuh persen.

"Nanti saya bantu, saya bisa telepon para Dubes di negara yang prospektif untuk membantu memasarkan produk ini. Ini bagus lho, mewah dan tidak kalah saing dengan produk luar negeri," katanya.

Tidak hanya melepas ekspor bus tingkat, Ganjar dengan semangat mengelilingi pabrik pembuatan badan bus itu yang sudah terkenal di dunia otomotif Indonesia itu.

Satu per satu tempat dikunjungi oleh orang nomor satu di Jawa Tengah itu untuk melihat langsung proses perakitan badan bus dari awal sampai akhir.(LHP)
 
Baca juga: Selama 2019, ekspor Pekalongan tembus Rp313 miliar
Baca juga: BNN RI tolak tegas usulan ekspor ganja

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024