Semarang (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV wilayah Jawa Tengah dan DIY terus menggenjot penurunan kecelakaan yang terjadi di SPBU, karena selama ini dari kasus yang ada sebanyak 63 persen disebabkan oleh pelaku pelanggan.
Bertepatan dengan peringatan bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), General Manager Pertamina MOR IV Iin Febrian didampingi tim manajemen Pertamina melakukan sosialisasi SPBU Safety Promotion kepada para konsumen di SPBU 44.502.01, Jl. Letnan Jenderal S. Parman, Kec. Gajahmungkur, Semarang, Rabu.
"Komitmen kami terus meningkatkan safety di SPBU. Jika sebelumnya kami berhasil menurunkan angka kecelakaan mobil tangki hingga 43 persen. Kali ini targetnya di tingkat SPBU setidaknya bisa turun menjadi 40 persen," kata Iin.
Baca juga: Pertamina-KKP Cilacap sosialisasi pencegahan virus corona kepada pekerja
Sejumlah perilaku yang dilarang untuk mengurangi terjadinya kecelakaan di SPBU di antaranya penggunaan handphone saat pengisian bahan bakar, menyalakan api, memotret, dan merokok.
Handphone merupakan salah satu media penghasil listrik statis ataupun sumber panas, sehingga jika terjadi listrik statis atau panas berlebih dari handphone yang bertemu dengan uap bahan bakar saat pengisian maka dapat memicu kebakaran.
Iin menegaskan sosialisasi safety tidak hanya ditujukan kepada para konsumen, tetapi juga kepada para operator atau petugas serta pengawas SPBU.
"Kami juga mengimbau dan selalu mengingatkan kepada para pengawas dan petugas di SPBU bahwa merekalah frontliner kami dalam penerapan budaya safety. Mereka wajib mengingatkan konsumen agar selalu mematuhi aturan saat pengisian bahan bakar ke kendaraan sedang berlangsung," kata Iin.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR IV Anna Yudhiastuti menambahkan sosialisasi safety di SPBU tersebut merupakan rangkaian kegiatan Pertamina MOR IV dalam menyemarakkan Bulan K3 yang diprogramkan pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia.
"Budaya safety harus terus diterapkan oleh setiap individu di mana saja dan kapan saja. Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara juga memiliki tanggung jawab terhadap sosialisasi HSSE kepada masyarakat. Dalam menjalankan operasionalnya, Pertamina terus menerapkan keselamatan dan kesehata kerja serta lingkungan," kata Anna
Melalui sosialisasi budaya safety di SPBU tersebut, tambah Anna, diharapkan para konsumen menjadi lebih waspada dan mematuhi aturan saat pengisian bahan bakar.
"Jika konsumen masih menemukan hal yang tidak aman atau unsafe di SPBU, dapat melaporkannya ke kontak Pertamina 135 atau melalui website www.pertamina.com. Kami sangat berterima kasih kepada para konsumen yang selama ini telah setia terhadap produk Pertamina, namun kami juga terus menghimbau bahwa keselamatan diri kita dan orang lain sangatlah penting sehingga kami mengajak para konsumen untuk senantiasa menerapkan budaya safety di SPBU," demikian Anna.
Baca juga: Pertamina Lubricant targetkan satu Olimart di tiap kabupaten
Baca juga: Pertamina kembali sesuaikan harga BBM per 1 Februari
Bertepatan dengan peringatan bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), General Manager Pertamina MOR IV Iin Febrian didampingi tim manajemen Pertamina melakukan sosialisasi SPBU Safety Promotion kepada para konsumen di SPBU 44.502.01, Jl. Letnan Jenderal S. Parman, Kec. Gajahmungkur, Semarang, Rabu.
"Komitmen kami terus meningkatkan safety di SPBU. Jika sebelumnya kami berhasil menurunkan angka kecelakaan mobil tangki hingga 43 persen. Kali ini targetnya di tingkat SPBU setidaknya bisa turun menjadi 40 persen," kata Iin.
Baca juga: Pertamina-KKP Cilacap sosialisasi pencegahan virus corona kepada pekerja
Sejumlah perilaku yang dilarang untuk mengurangi terjadinya kecelakaan di SPBU di antaranya penggunaan handphone saat pengisian bahan bakar, menyalakan api, memotret, dan merokok.
Handphone merupakan salah satu media penghasil listrik statis ataupun sumber panas, sehingga jika terjadi listrik statis atau panas berlebih dari handphone yang bertemu dengan uap bahan bakar saat pengisian maka dapat memicu kebakaran.
Iin menegaskan sosialisasi safety tidak hanya ditujukan kepada para konsumen, tetapi juga kepada para operator atau petugas serta pengawas SPBU.
"Kami juga mengimbau dan selalu mengingatkan kepada para pengawas dan petugas di SPBU bahwa merekalah frontliner kami dalam penerapan budaya safety. Mereka wajib mengingatkan konsumen agar selalu mematuhi aturan saat pengisian bahan bakar ke kendaraan sedang berlangsung," kata Iin.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR IV Anna Yudhiastuti menambahkan sosialisasi safety di SPBU tersebut merupakan rangkaian kegiatan Pertamina MOR IV dalam menyemarakkan Bulan K3 yang diprogramkan pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia.
"Budaya safety harus terus diterapkan oleh setiap individu di mana saja dan kapan saja. Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara juga memiliki tanggung jawab terhadap sosialisasi HSSE kepada masyarakat. Dalam menjalankan operasionalnya, Pertamina terus menerapkan keselamatan dan kesehata kerja serta lingkungan," kata Anna
Melalui sosialisasi budaya safety di SPBU tersebut, tambah Anna, diharapkan para konsumen menjadi lebih waspada dan mematuhi aturan saat pengisian bahan bakar.
"Jika konsumen masih menemukan hal yang tidak aman atau unsafe di SPBU, dapat melaporkannya ke kontak Pertamina 135 atau melalui website www.pertamina.com. Kami sangat berterima kasih kepada para konsumen yang selama ini telah setia terhadap produk Pertamina, namun kami juga terus menghimbau bahwa keselamatan diri kita dan orang lain sangatlah penting sehingga kami mengajak para konsumen untuk senantiasa menerapkan budaya safety di SPBU," demikian Anna.
Baca juga: Pertamina Lubricant targetkan satu Olimart di tiap kabupaten
Baca juga: Pertamina kembali sesuaikan harga BBM per 1 Februari