Solo (ANTARA) - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta segera membangun kampus di Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur untuk Program Studi di luar Kampus Utama (PSDKU).
"Sebetulnya sejak tahun 2013 kampus UNS di Madiun sudah ada tiga prodi, yaitu D2 Teknik Informasi, Hasil Pertanian, dan Teknik Mesin," kata Rektor UNS Jamal Wiwoho di sela penandatangan di Solo, Jumat.
Jamal Wiwoho menyebutkan dari 2013 hingga saat ini sudah ada lulusan sebanyak 500 orang dengan model pendidikan vokasi dan masih menyisakan sekitar 150 mahasiswa lagi.
Berdasarkan Peraturan Menristekdikti Nomor 1 Tahun 2017, diinstruksikan mulai 2020 Program studi Di luar Domisili (PDD) diubah menjadi PSDKU.
Guna menyukseskan PSDKU tersebut, dia berharap adanya kerja sama yang baik dengan Pemerintah Kabupaten Madiun.
Baca juga: Menuju Kampus Merdeka, LPPMP UNS terus tingkatkan mutu
Baca juga: Mahasiswa UNS kembangkan makanan khas Kebumen
"Harapannya kerja sama ini tidak sekadar tanda tangan dengan Bupati, tetapi harus segera ada realisasinya. Saya optimistis dengan didirikannya kampus UNS yang di Madiun, ke depan kualitas SDM yang ada di Madiun akan terus berkembang sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Madiun," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Madiun Heri Wuryanto sangat berharap pendirian kampus UNS di Caruban segera terealisasi.
"Semoga tahun ini izinnya turun dan bisa menerima mahasiswa, kami mohon dukungan dari UNS dalam rangka menyiapkan SDM unggul di Kabupaten Madiun," katanya.
Baik Pemkab Madiun maupun masyarakat sudah lama berharap agar daerah tersebut memiliki perguruan tinggi. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu menempuh jarak yang terlalu jauh untuk bisa kuliah di UNS.
Sesuai dengan rencana, pada tanggal 11 Maret 2020 akan dilakukan peletakan batu pertama dalam pembangunan gapura kampus UNS di Madiun.
"Harapannya perizinan dari Kementerian segera turun sehingga pada tahun ajaran baru 2020 bisa menerima mahasiswa di Kampus UNS di Madiun," katanya.
Baca juga: Tim KKN UNS mengusung tema "go green"
"Sebetulnya sejak tahun 2013 kampus UNS di Madiun sudah ada tiga prodi, yaitu D2 Teknik Informasi, Hasil Pertanian, dan Teknik Mesin," kata Rektor UNS Jamal Wiwoho di sela penandatangan di Solo, Jumat.
Jamal Wiwoho menyebutkan dari 2013 hingga saat ini sudah ada lulusan sebanyak 500 orang dengan model pendidikan vokasi dan masih menyisakan sekitar 150 mahasiswa lagi.
Berdasarkan Peraturan Menristekdikti Nomor 1 Tahun 2017, diinstruksikan mulai 2020 Program studi Di luar Domisili (PDD) diubah menjadi PSDKU.
Guna menyukseskan PSDKU tersebut, dia berharap adanya kerja sama yang baik dengan Pemerintah Kabupaten Madiun.
Baca juga: Menuju Kampus Merdeka, LPPMP UNS terus tingkatkan mutu
Baca juga: Mahasiswa UNS kembangkan makanan khas Kebumen
"Harapannya kerja sama ini tidak sekadar tanda tangan dengan Bupati, tetapi harus segera ada realisasinya. Saya optimistis dengan didirikannya kampus UNS yang di Madiun, ke depan kualitas SDM yang ada di Madiun akan terus berkembang sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Madiun," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Madiun Heri Wuryanto sangat berharap pendirian kampus UNS di Caruban segera terealisasi.
"Semoga tahun ini izinnya turun dan bisa menerima mahasiswa, kami mohon dukungan dari UNS dalam rangka menyiapkan SDM unggul di Kabupaten Madiun," katanya.
Baik Pemkab Madiun maupun masyarakat sudah lama berharap agar daerah tersebut memiliki perguruan tinggi. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu menempuh jarak yang terlalu jauh untuk bisa kuliah di UNS.
Sesuai dengan rencana, pada tanggal 11 Maret 2020 akan dilakukan peletakan batu pertama dalam pembangunan gapura kampus UNS di Madiun.
"Harapannya perizinan dari Kementerian segera turun sehingga pada tahun ajaran baru 2020 bisa menerima mahasiswa di Kampus UNS di Madiun," katanya.
Baca juga: Tim KKN UNS mengusung tema "go green"