Semarang (ANTARA) - PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (PT Bintraco Dharma Tbk atau “Bintraco”; IDX: CARS), perusahaan yang bergerak di berbagai bidang otomotif, berkomitmen mendukung dan menjaga kelestarian lingkungan hidup melalui pelaksanaan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan penanaman bibit mangrove di Kabupaten Demak.

Penanaman sebanyak 1.500 bibit mangrove di Pesisir Bedono, Sayung, Demak, pada Jumat tersebut, Bintraco menggandeng platform crowdsourcing penggalangan dana dan tenaga online untuk konservasi hutan dan lingkungan, Yayasan Lindungi Hutan Bersama.

Kegiatan yang dihadiri Joko Tri Sanyoto, Direksi Bintraco bersama karyawan dan relawan Yayasan Lindungi Hutan Bersama tersebut merupakan kegiatan CSR Bintraco pertama yang dilakukan di awal tahun 2020.

Baca juga: Ribuan bibit mangrove ditanam di sepanjang Pantai Kertomulyo Pati

Direksi PT Bintraco Dharma Tbk Joko Tri Sanyoto mengatakan Bintraco Group memandang penting perlunya dilakukan kegiatan pelestarian lingkungan mengingat industri otomotif turut berkontribusi atas pencemaran lingkungan.

Sementara manfaat dari hutan mangrove, tambah Joko di antaranya untuk mencegah intrusi air laut, mencegah erosi dan abrasi pantai, pengurai limbah organik, dan tempat hidup berbagai macam satwa.

“Bintraco menyadari pentingnya mangrove bagi pantai atau pesisir dari ancaman abrasi, serta berfungsi sebagai pemecah gelombang besar, dan merupakan tempat berkembangnya habitat biota laut," jelas Joko Tri Sanyoto.

Bintraco, tambah Joko akan terus mengupayakan kegiatan serupa secara berkelanjutan demi mendukung pelestarian lingkungan lebih lanjut dan dalam kegiatan CSR kali ini dilakukan penanaman 1.500 bibit mangrove di atas area seluas 0,5 ha.

“Dengan melakukan program CSR seperti ini, kami berharap dapat secara berkelanjutan memberikan kontribusi kepada kelangsungan hidup ekosistem dan lingkungan serta mempercepat terciptanya hutan mangrove yang nanti akan memberikan manfaat bagi ekosistem di Pesisir Bedono, Sayung, Demak," tutup Joko Tri Sanyoto.

Baca juga: 77 persen kawasan pesisir pantai Jateng rusak, Belanda siap bantu

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024