Pati (ANTARA) - Sebanyak 5.000 bibit tanaman bakau (mangrove) ditanam di sepanjang Pantai Kertomulyo, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, untuk mencegah terjadinya abrasi di sepanjang pantai setempat, Rabu.

Penghijauan yang diprakarsai Kodim 0718/Pati itu, selain dihadiri Dandim 0718/Pati Letkol Czi Adi Ilham Zamani, hadir pula Bupati Pati Haryanto bersama wakilnya Saiful Arifin yang ikut menanam langsung di lokasi, Rabu (29/1).

Menurut Komandan Kodim Pati Letkol Czi Adi Ilham Zamani di Pati, Rabu, tanaman mangrove mempunyai keistimewaan dalam berbagai aspek, di antaranya fisik, ekologi, dan ekonomi.

Baca juga: 77 persen kawasan pesisir pantai Jateng rusak, Belanda siap bantu

Dari aspek fisik, katanya, tanaman tersebut mempunyai akar yang banyak dan batangnya kokoh sehingga mampu mencegah gelombang tsunami, ombak, hingga abrasi air laut.

Sementara dari aspek ekologi, mangrove berfungsi sebagai filter polusi air dan udara karena dapat tumbuh pada kondisi tanah berlumpur dan menyerap polutan dari udara.

Bahkan, mangrove dapat menyerap emisi karbon 4-5 kali lebih besar daripada hutan di daratan sehingga keberadaan hutan mangrove sangat mendukung upaya penurunan emisi gas rumah kaca.

"Mangrove juga berfungsi sebagai habitat, tempat hidup dan berkembang biak bagi berbagai jenis ikan dan biota
laut lain," ujarnya.

Sementara dari aspek ekonomi, tanaman mangrove dapat menghasilkan kayu untuk bahan bangunan dan arang serta menghasilkan buah atau biji untuk dibuat berbagai panganan serta minuman.

Selain itu, kulit pohon mangrove sangat baik untuk bahan baku pewarna batik dan hutan mangrove berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi tempat wisata alam.

Sementara itu, Bupati Pati Haryanto mengungkapkan bakti sosial penanaman mangrove dilakukan dalam rangka melestarikan lingkungan.

"Mungkin hasilnya bukan kami yang menikmati, melainkan anak cucu nantinya. Mari dirawat bersama tanaman mangrove di Pantai Kertomulyo ini agar alam tetap lestari," ujarnya.

Upaya pelestarian lingkungan juga perlu dilakukan secara gotong-royong sehingga masyarakat diajak untuk menumbuhkan kesadaran dalam dirinya masing-masing.

Baca juga: Gus Yasin ajak masyarakat cegah kerusakan alam

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024