Purwokerto (ANTARA) - Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono meminta seluruh camat di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, untuk mendukung kegiatan Sensus Penduduk 2020 yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 Februari hingga 31 Maret.
"Saya minta seluruh camat mendukung pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 dengan menyosialisasikan ke tingkat desa dengan memahami latar belakang, tujuan, dan tahapan sensus penduduk yang dilakukan secara online," katanya saat memberi sambutan pada acara Rapat Koordinasi Sensus Penduduk 2020 di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Dia juga mendorong seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat umum untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sensus penduduk yang dilaksanakan secara daring (dalam jaringan/online).
Baca juga: Indonesia lakukan sensus serentak bersama 54 negara pada 2020
Selain itu, kata dia, sosialisasikan mekanisme pengisian laman sensus penduduk daring kepada masyarakat dan selanjutnya ikut melakukan pantauan dan evaluasi terhadap capaian sensus.
"Saya menyambut baik dengan adanya sensus ini, karena akan didapatkan pemutakhiran data untuk pengambilan keputusan pemerintah," katanya.
Ia mengharapkan melalui rapat koordinasi tersebut bisa didapatkan kesamaan pemahaman dan gerak langkah semua pihak untuk mendukung dan menyukseskan Sensus Penduduk 2020.
"Semoga sensus dapat mendapatkan data penduduk terbaru yang akurat yang nantinya dapat digunakan untuk penyusunan kebijakan perencanaan pembangunan baik regional maupun nasional," katanya
Menurut dia, sebuah negara dikatakan modern jika memiliki data yang akurat, baik, dan bisa dijadikan referensi pembangunan karena perencanaan pembangunan harus didasarkan pada data yang lengkap, valid, dan terpercaya.
"Tanpa itu semua maka kebijakan yang diputuskan akan bias atau malah tidak tepat sasaran," katanya.
Ia mengatakan untuk mendapatkan data tersebut tentu tidak mudah karena harus dilakukan oleh lembaga yang terpercaya.
Menurut dia, Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki rekam jejak yang baik, terukur, akurat, dan mutakhir serta BPS juga berperan dalam pembangunan di daerah.
Terkait dengan hal itu, Wabup menjanjikan hadiah bagi kecamatan yang selesai paling cepat dan akurat pada Sensus Penduduk 2020.
"Ini sekadar memotivasi dan ini bukan anggaran APBD, tetapi anggaran pribadi, tercepat pertama Rp2 juta, kedua Rp1,5 juta, dan ketiga Rp1 juta," katanya.
Baca juga: Sensus Penduduk 2020, Wagub Jateng ajak isi data secara mandiri
Baca juga: BPS Jateng sosialisasikan perubahan metodologi SP 2020
Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Banyumas Edi Aprotuwiyono mengatakan tahun 2020 akan menjadi sejarah baru dalam proses cacah jiwa penduduk Indonesia karena untuk pertama kalinya, BPS akan menerapkan metode kombinasi, yakni secara daring dan mandiri melalui laman sensus BPS serta metode tradisional.
"Perubahan mendasar dalam Sensus Penduduk 2020 adalah multiple data collection, di mana BPS akan melakukan pendataan dengan melibatkan masyarakat untuk memberikan informasi secara aktif. Artinya, masyarakat dapat menginput data secara mandiri melalui laman sensus.bps.go.id," katanya.
Menurut dia, sensus secara daring akan berbasis nomor kartu tanda penduduk dan kartu keluarga serta dapat dilakukan secara mandiri, baik menggunakan telepon pintar, tablet, maupun komputer.
Sedangkan untuk metode tradisional, kata dia, dilakukan pada daerah-daerah yang belum terjangkau sinyal telekomunikasi dan masyarakat yang masih belum menggunakan telepon pintar.
"Saya minta seluruh camat mendukung pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 dengan menyosialisasikan ke tingkat desa dengan memahami latar belakang, tujuan, dan tahapan sensus penduduk yang dilakukan secara online," katanya saat memberi sambutan pada acara Rapat Koordinasi Sensus Penduduk 2020 di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Dia juga mendorong seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat umum untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sensus penduduk yang dilaksanakan secara daring (dalam jaringan/online).
Baca juga: Indonesia lakukan sensus serentak bersama 54 negara pada 2020
Selain itu, kata dia, sosialisasikan mekanisme pengisian laman sensus penduduk daring kepada masyarakat dan selanjutnya ikut melakukan pantauan dan evaluasi terhadap capaian sensus.
"Saya menyambut baik dengan adanya sensus ini, karena akan didapatkan pemutakhiran data untuk pengambilan keputusan pemerintah," katanya.
Ia mengharapkan melalui rapat koordinasi tersebut bisa didapatkan kesamaan pemahaman dan gerak langkah semua pihak untuk mendukung dan menyukseskan Sensus Penduduk 2020.
"Semoga sensus dapat mendapatkan data penduduk terbaru yang akurat yang nantinya dapat digunakan untuk penyusunan kebijakan perencanaan pembangunan baik regional maupun nasional," katanya
Menurut dia, sebuah negara dikatakan modern jika memiliki data yang akurat, baik, dan bisa dijadikan referensi pembangunan karena perencanaan pembangunan harus didasarkan pada data yang lengkap, valid, dan terpercaya.
"Tanpa itu semua maka kebijakan yang diputuskan akan bias atau malah tidak tepat sasaran," katanya.
Ia mengatakan untuk mendapatkan data tersebut tentu tidak mudah karena harus dilakukan oleh lembaga yang terpercaya.
Menurut dia, Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki rekam jejak yang baik, terukur, akurat, dan mutakhir serta BPS juga berperan dalam pembangunan di daerah.
Terkait dengan hal itu, Wabup menjanjikan hadiah bagi kecamatan yang selesai paling cepat dan akurat pada Sensus Penduduk 2020.
"Ini sekadar memotivasi dan ini bukan anggaran APBD, tetapi anggaran pribadi, tercepat pertama Rp2 juta, kedua Rp1,5 juta, dan ketiga Rp1 juta," katanya.
Baca juga: Sensus Penduduk 2020, Wagub Jateng ajak isi data secara mandiri
Baca juga: BPS Jateng sosialisasikan perubahan metodologi SP 2020
Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Banyumas Edi Aprotuwiyono mengatakan tahun 2020 akan menjadi sejarah baru dalam proses cacah jiwa penduduk Indonesia karena untuk pertama kalinya, BPS akan menerapkan metode kombinasi, yakni secara daring dan mandiri melalui laman sensus BPS serta metode tradisional.
"Perubahan mendasar dalam Sensus Penduduk 2020 adalah multiple data collection, di mana BPS akan melakukan pendataan dengan melibatkan masyarakat untuk memberikan informasi secara aktif. Artinya, masyarakat dapat menginput data secara mandiri melalui laman sensus.bps.go.id," katanya.
Menurut dia, sensus secara daring akan berbasis nomor kartu tanda penduduk dan kartu keluarga serta dapat dilakukan secara mandiri, baik menggunakan telepon pintar, tablet, maupun komputer.
Sedangkan untuk metode tradisional, kata dia, dilakukan pada daerah-daerah yang belum terjangkau sinyal telekomunikasi dan masyarakat yang masih belum menggunakan telepon pintar.