Demak (ANTARA) - Jumlah warga Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang mengungsi semakin bertambah karena saat ini jumlahnya mencapai 2.677 orang di sejumlah tempat, termasuk ada ratusan warga yang masih tetap bertahan di tanggul sungai setempat.
"Warga yang bertahan di Tanggul Sungai Tuntang memang cukup banyak, sedangkan jumlahnya belum bisa dipastikan," kata Kepala Desa Trimulyo Suwandi di Demak, Jumat.
Sebetulnya, kata dia, mereka ditawarkan untuk mengungsi di tempat yang lebih representatif, seperti di Kantor Kecamatan Guntur atau tempat lain yang tidak terlalu jauh, namun menolak.
Baca juga: Tanggul Sungai Tuntang jebol, ratusan warga mengungsi
Kalaupun dipindahkan ke bagian barat tanggul yang lokasinya lebih dekat, katanya, mereka juga menolak dengan alasan khawatir ketika air sungai yang kebetulan berada di dekat lokasi pengungsian juga melimpas sehingga harus pindah lagi.
Oleh karena itu, mereka memilih bertahan di tanggul sungai yang dianggap aman dari genangan banjir.
Untuk jumlah warga yang mengungsi hingga saat ini diperkirakan mencapai 2.677 orang yang berasal dari sejumlah pedukuhan.
Meskipun bertahan di tanggul dengan hanya menggunakan tenda secara swadaya, mereka juga sudah mendapatkan bantuan makanan dari BPBD yang bekerja sama dengan PMI setempat dan sejumlah relawan.
"Kami berterima kasih karena sejumlah pihak terkait bertindak cepat, sehingga kebutuhan logistik warga terdampak banjir terpenuhi. Termasuk untuk tim medis juga siap ketika ada warga yang mengeluhkan kesehatannya," ujarnya.
Banjir yang terjadi di Desa Trimulyo, disebabkan karena tanggul Sungai Tuntang jebol Kamis (9/1) pukul 09.00 WIB sehingga air masuk ke pemukiman warga.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak pada Kamis (9/1) malam, jumlah warga yang mengungsi berkisar 160-an keluarga.
Di antaranya, ada yang mengungsi ke tempat saudaranya, serta ada yang mengungsi ke masjid, balai desa serta kantor Kecamatan Guntur.
BPBD Demak sendiri sudah menyiapkan kebutuhan logistik untuk para pengungsi serta sejumlah relawan maupun PMI juga siap memberikan bantuan.
Baca juga: Warga Grobogan hilang terseret banjir
Baca juga: 2.173 rumah warga Grobogan terendam banjir
Baca juga: Banjir bandang di Brebes mulai surut, 100 korban mengungsi
"Warga yang bertahan di Tanggul Sungai Tuntang memang cukup banyak, sedangkan jumlahnya belum bisa dipastikan," kata Kepala Desa Trimulyo Suwandi di Demak, Jumat.
Sebetulnya, kata dia, mereka ditawarkan untuk mengungsi di tempat yang lebih representatif, seperti di Kantor Kecamatan Guntur atau tempat lain yang tidak terlalu jauh, namun menolak.
Baca juga: Tanggul Sungai Tuntang jebol, ratusan warga mengungsi
Kalaupun dipindahkan ke bagian barat tanggul yang lokasinya lebih dekat, katanya, mereka juga menolak dengan alasan khawatir ketika air sungai yang kebetulan berada di dekat lokasi pengungsian juga melimpas sehingga harus pindah lagi.
Oleh karena itu, mereka memilih bertahan di tanggul sungai yang dianggap aman dari genangan banjir.
Untuk jumlah warga yang mengungsi hingga saat ini diperkirakan mencapai 2.677 orang yang berasal dari sejumlah pedukuhan.
Meskipun bertahan di tanggul dengan hanya menggunakan tenda secara swadaya, mereka juga sudah mendapatkan bantuan makanan dari BPBD yang bekerja sama dengan PMI setempat dan sejumlah relawan.
"Kami berterima kasih karena sejumlah pihak terkait bertindak cepat, sehingga kebutuhan logistik warga terdampak banjir terpenuhi. Termasuk untuk tim medis juga siap ketika ada warga yang mengeluhkan kesehatannya," ujarnya.
Banjir yang terjadi di Desa Trimulyo, disebabkan karena tanggul Sungai Tuntang jebol Kamis (9/1) pukul 09.00 WIB sehingga air masuk ke pemukiman warga.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak pada Kamis (9/1) malam, jumlah warga yang mengungsi berkisar 160-an keluarga.
Di antaranya, ada yang mengungsi ke tempat saudaranya, serta ada yang mengungsi ke masjid, balai desa serta kantor Kecamatan Guntur.
BPBD Demak sendiri sudah menyiapkan kebutuhan logistik untuk para pengungsi serta sejumlah relawan maupun PMI juga siap memberikan bantuan.
Baca juga: Warga Grobogan hilang terseret banjir
Baca juga: 2.173 rumah warga Grobogan terendam banjir
Baca juga: Banjir bandang di Brebes mulai surut, 100 korban mengungsi