Magelang (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut SMA Taruna Nusantara di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bukan SMA biasa.
"Saya sebagai Menteri Pertahanan merasa perlu untuk datang dan melantik sendiri kepala sekolah yang baru, mungkin ada yang merasa aneh di luar kebiasaan, seorang menteri melantik kepada SMA," kata Prabowo Subianto di Magelang, Sabtu.
Hal ini sengaja dilakukannya untuk menggarisbawahi bahwa SMA Taruna Nusantara ini bukan SMA biasa.
Menhan menyampaikan hal tersebut saat menghadiri Upacara Pengangkatan Sumpah dan Serah Terima Jabatan Kepala SMA Taruna Nusantara di Magelang dari Brigjen (Purnawirawan) Soebagio kepada Mayjen (Purn.) Suhartono Suratman.
SMA Taruna Nusantara dibentuk, lanjut dia, atas prakarsa, gagasan, dan inisiatif oleh Menteri Pertahanan Keamanan RI Jenderal L.B. Moerdani.
"Pada awal berdirinya sekolah ini, tanahnya pun milik negara, milik Tentara Nasional Indonesia. Demikian tujuan dari pada mendirikan sekolah ini waktu itu, yang menggagas dan memprakarsai adalah Jenderal TNI L.B. Moerdani, Panglima Angkatan Bersenjata merangkap Menteri Pertahanan Keamanan," katanya.
Menurut Prabowo Subianto, sengaja lembaga tersebut ditempatkan di Kementerian Pertahanan agar para siswa/siswi, para pamong, dan para guru, mengerti dan memahami pentingnya sekolah ini.
"Besarnya harapan pemimpin-pemimpin negara terhadap sekolah ini. Saya waktu itu masih muda, relatif pangkat mayor, saya ikut dalam penulisan-penulisan kertas-kertas konsep menuju kepada pembangunan sekolah ini," katanya.
Oleh karena itu, Prabowo Subianto mengerti tujuan para pimpinan mendirikan sekolah semacam ini.
"Negara yang modern, negara yang kuat, negara yang maju, negara yang ingin merdeka, memerlukan pemimpin-pemimpin yang cerdas, andal, terampil, jujur, berani, tegar, ulet, dan kuat menghadapi kesulitan," kata Menhan Prabowo Subianto.
Baca juga: Menpan RB: SMA Taruna Nusantara boording school terbaik se-Asia
Baca juga: Siswa Taruna Nusantara ditempa jadi calon pemimpin berkualitas
"Saya sebagai Menteri Pertahanan merasa perlu untuk datang dan melantik sendiri kepala sekolah yang baru, mungkin ada yang merasa aneh di luar kebiasaan, seorang menteri melantik kepada SMA," kata Prabowo Subianto di Magelang, Sabtu.
Hal ini sengaja dilakukannya untuk menggarisbawahi bahwa SMA Taruna Nusantara ini bukan SMA biasa.
Menhan menyampaikan hal tersebut saat menghadiri Upacara Pengangkatan Sumpah dan Serah Terima Jabatan Kepala SMA Taruna Nusantara di Magelang dari Brigjen (Purnawirawan) Soebagio kepada Mayjen (Purn.) Suhartono Suratman.
SMA Taruna Nusantara dibentuk, lanjut dia, atas prakarsa, gagasan, dan inisiatif oleh Menteri Pertahanan Keamanan RI Jenderal L.B. Moerdani.
"Pada awal berdirinya sekolah ini, tanahnya pun milik negara, milik Tentara Nasional Indonesia. Demikian tujuan dari pada mendirikan sekolah ini waktu itu, yang menggagas dan memprakarsai adalah Jenderal TNI L.B. Moerdani, Panglima Angkatan Bersenjata merangkap Menteri Pertahanan Keamanan," katanya.
Menurut Prabowo Subianto, sengaja lembaga tersebut ditempatkan di Kementerian Pertahanan agar para siswa/siswi, para pamong, dan para guru, mengerti dan memahami pentingnya sekolah ini.
"Besarnya harapan pemimpin-pemimpin negara terhadap sekolah ini. Saya waktu itu masih muda, relatif pangkat mayor, saya ikut dalam penulisan-penulisan kertas-kertas konsep menuju kepada pembangunan sekolah ini," katanya.
Oleh karena itu, Prabowo Subianto mengerti tujuan para pimpinan mendirikan sekolah semacam ini.
"Negara yang modern, negara yang kuat, negara yang maju, negara yang ingin merdeka, memerlukan pemimpin-pemimpin yang cerdas, andal, terampil, jujur, berani, tegar, ulet, dan kuat menghadapi kesulitan," kata Menhan Prabowo Subianto.
Baca juga: Menpan RB: SMA Taruna Nusantara boording school terbaik se-Asia
Baca juga: Siswa Taruna Nusantara ditempa jadi calon pemimpin berkualitas