Magelang (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Purworejo meluncurkan tiga desa pengawasan guna memosisikan warga dalam pengawasan partisiptif terhadap penyelenggaraan pesta demokrasi, terutama pilkada mendatang di daerah selatan Provinsi Jawa Tengah itu.
"Untuk memosisikan rakyat pada pengawasan, untuk memberikan kontribusi sebagai pelaku aktif dalam pemilu," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Purworejo Nur Kholiq dalam keterangan tertulis diterima di Magelang, Senin.
Ia menjelaskan tentang tanggung jawab komisinya dalam melibatkan masyarakat sebagai pengawas partisipatif pada pesta demokrasi, terutama di daerah setempat.
Baca juga: Bawaslu bentuk desa pengawasan dan antipolitik uang
Peluncuran tiga desa pengawasan partisipatif di daerah itu, Minggu (10/11), dipusatkan di Pasar Menoreh Desa Sedayu, Kecamatan Loano, meliputi Desa Jogoboyo (Kecamatan Purwodadi), Desa Sedayu (Kecamatan Loano), dan Desa Megulung Kidul (Kecamatan Pituruh).
Hadir pada acara tersebut, antara lain Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti, Ketua KPU Purworejo, Forkopimcam Loano, serta perwakilan Badan Otoritas Borobudur.
Ia mengatakan, peluncuran untuk desa pengawasan yang lain di Purworejo dilakukan secara bertahap. Kabupaten Purworejo meliputi 494 desa dengan 16 kecamatan.
Sebelumnya, Bawaslu Purworejo melaksanakan rembug warga dan pembinaan dengan masyarakat sasaran, yakni kelompok tani dan nelayan, perwakilan kelompok perempuan, pemuda Karang Taruna, dan tokoh lintas agama.
Pada peluncuran tersebut, antara lain dihadiri Kepala Desa Jogoboyo, Kepala Desa Sedayu, dan perwakilan Kepala Desa Megulung Kidul. Mereka menandatangani nota kesempahaman antara Bawaslu Purworejo dengan pihak desa. Setelah itu, komisioner Bawaslu Purworejo menabuh rebana sebagai tanda peluncuran desa pengawasan pemilu.
"Masyarakat secara khusus memiliki kontribusi secara langsung dalam pengawasan pemilihan," kata Kholiq yang juga mantan wartawan tersebut.
Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti mengemukakan tentang pelaksanaan pesta demokrasi dengan pengawasan yang baik dan optimal di daerah setempat.
"Jika pengawasan berjalan dengan baik maka pemilu dapat berjalan dengan baik, dan ke depan terwujud pemimpin yang amanah," katanya.
Camat Loano Laksana Sakti berterima kasih karena Bawaslu Purworejo memilih Desa Sedayu sebagai desa pengawasan.
Baca juga: Desa antipolitik uang segera dibentuk di Banyumas
"Untuk memosisikan rakyat pada pengawasan, untuk memberikan kontribusi sebagai pelaku aktif dalam pemilu," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Purworejo Nur Kholiq dalam keterangan tertulis diterima di Magelang, Senin.
Ia menjelaskan tentang tanggung jawab komisinya dalam melibatkan masyarakat sebagai pengawas partisipatif pada pesta demokrasi, terutama di daerah setempat.
Baca juga: Bawaslu bentuk desa pengawasan dan antipolitik uang
Peluncuran tiga desa pengawasan partisipatif di daerah itu, Minggu (10/11), dipusatkan di Pasar Menoreh Desa Sedayu, Kecamatan Loano, meliputi Desa Jogoboyo (Kecamatan Purwodadi), Desa Sedayu (Kecamatan Loano), dan Desa Megulung Kidul (Kecamatan Pituruh).
Hadir pada acara tersebut, antara lain Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti, Ketua KPU Purworejo, Forkopimcam Loano, serta perwakilan Badan Otoritas Borobudur.
Ia mengatakan, peluncuran untuk desa pengawasan yang lain di Purworejo dilakukan secara bertahap. Kabupaten Purworejo meliputi 494 desa dengan 16 kecamatan.
Sebelumnya, Bawaslu Purworejo melaksanakan rembug warga dan pembinaan dengan masyarakat sasaran, yakni kelompok tani dan nelayan, perwakilan kelompok perempuan, pemuda Karang Taruna, dan tokoh lintas agama.
Pada peluncuran tersebut, antara lain dihadiri Kepala Desa Jogoboyo, Kepala Desa Sedayu, dan perwakilan Kepala Desa Megulung Kidul. Mereka menandatangani nota kesempahaman antara Bawaslu Purworejo dengan pihak desa. Setelah itu, komisioner Bawaslu Purworejo menabuh rebana sebagai tanda peluncuran desa pengawasan pemilu.
"Masyarakat secara khusus memiliki kontribusi secara langsung dalam pengawasan pemilihan," kata Kholiq yang juga mantan wartawan tersebut.
Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti mengemukakan tentang pelaksanaan pesta demokrasi dengan pengawasan yang baik dan optimal di daerah setempat.
"Jika pengawasan berjalan dengan baik maka pemilu dapat berjalan dengan baik, dan ke depan terwujud pemimpin yang amanah," katanya.
Camat Loano Laksana Sakti berterima kasih karena Bawaslu Purworejo memilih Desa Sedayu sebagai desa pengawasan.
Baca juga: Desa antipolitik uang segera dibentuk di Banyumas