Magelang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Magelang mendorong warga Kota Magelang, Jawa Tengah, yang masih meminta saluran listrik dari tetangga untuk memasang sambungan sendiri dari PLN karena pembayaran tagihan rekening bulanan akan lebih murah.
"Itu yang harus disampaikan (pembayaran bulanan lebih murah dibandingkan dengan menyalur dari tetangga, red.). Mereka harus membandingkan," ujar Manajer PLN UP3 Magelang Yunarsih di Magelang, Rabu,
Ia mengatakan hal itu di sela kegiatan "Multi Stakeholder Forum PLN 2019" untuk Kota Magelang dengan tajuk "Sinergi Terang Negeri" di Pendopo Pengabdian Kompleks Rumah Dinas Wali Kota Magelang.
Baca juga: PLN Magelang promosikan diskon tambah daya di arena CFD
Baca juga: Pemerintah Permudah Layanan Sambungan Listrik
Hadir dalam acara itu, antara lain Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina, jajaran forum komunikasi pimpinan daerah, dan pemangku kepentingan terkait dengan kelistrikan di daerah itu.
Data PLN UP3 Magelang, antara lain tercatat sekitar 39 ribu pelanggan, seperti rumah tangga, industri, sosial, maupun ruang publik dengan rasio elektrifikasi tercatat 97,88 persen.
Selain itu, tercatat berstatus "levering" (penyalur dari tetangga atau rumah terdekat yang telah menjadi pelanggan listrik PLN) 607 calon pelanggan yang disebut oleh Yunarsih sebagai notabene kalangan miskin.
"Solusinya kita memang harus bareng-bareng dengan kita bersinergi, bareng-bareng kepedulian kitalah. Notabene mereka itu memang miskin," ujar dia.
Baca juga: 1.000 keluarga di Jepara peroleh sambungan listrik gratis (VIDEO)
Ia mengatakan mereka yang masih menyalur listrik dari tetangga kemungkinan harus melakukan pembayaran listrik lebih mahal setiap bulan ketimbang memiliki sambungan sendiri atau menjadi pelanggan PLN.
"Kalau dia pasang sendiri, mungkin 50 ribu cukup, tapi kalau nyalur biasanya diminta 100 ribu atau 70 ribu hingga 80 ribu," ucapnya.
Ia mengatakan kemungkinan mahal untuk kalangan mereka kalau melakukan pemasangan baru sambungan berdaya listrik 450 va yang sekitar Rp750 ribu, dan kalau dengan instalasinya totalnya sekitar satu juta rupiah.
"Itu (Rp750.000, red.) belum didiskon. Diskon sampai Desember nanti, makanya kita gencar (mempromosikan program diskon, red.)," katanya.
Pihaknya juga melakukan survei ke lapangan terkait dengan promosi dan upaya mendorong warga setempat yang masih menjadi penyalur atau berstatus "levering", agar melakukan pemasangan sambungan baru.
Ia memperkirakan untuk langganan listrik berdaya 450 va dengan kebutuhan pemakaian minimal, seperti lampu penerangan, televisi, dan setrika, tagihannya setiap bulan sekitar Rp30.000.
Setelah membacakan sambutan tertulis dalam kegiatan itu dari Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, Wakil Wali Kota Windarti mengemukakan kemungkinan 607 calon pelanggan yang notabene kalangan miskin di daerah itu, memperoleh layanan sambungan baru listrik secara gratis.
"Apakah ada kemungkinan mendapatkan sambungan gratis untuk warga miskin yang sekarang masih nyalur dari tetangga, atau secara kredit. Toh tiap bulan mereka harus membayar (tagihan, red.). Mungkin memang berat kalau pasang sambungan," katanya.
Sejumlah pertanyaan tentang layanan listrik disampaikan pemangku kepentingan di daerah itu kepada pihak PLN UP3 Magelang dalam kegiatan "Multi Stakeholder Forum PLN 2019" untuk Kota Magelang itu.
Baca juga: Hari Pelanggan, PLN Jateng-DIY tebar senyuman
"Itu yang harus disampaikan (pembayaran bulanan lebih murah dibandingkan dengan menyalur dari tetangga, red.). Mereka harus membandingkan," ujar Manajer PLN UP3 Magelang Yunarsih di Magelang, Rabu,
Ia mengatakan hal itu di sela kegiatan "Multi Stakeholder Forum PLN 2019" untuk Kota Magelang dengan tajuk "Sinergi Terang Negeri" di Pendopo Pengabdian Kompleks Rumah Dinas Wali Kota Magelang.
Baca juga: PLN Magelang promosikan diskon tambah daya di arena CFD
Baca juga: Pemerintah Permudah Layanan Sambungan Listrik
Hadir dalam acara itu, antara lain Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina, jajaran forum komunikasi pimpinan daerah, dan pemangku kepentingan terkait dengan kelistrikan di daerah itu.
Data PLN UP3 Magelang, antara lain tercatat sekitar 39 ribu pelanggan, seperti rumah tangga, industri, sosial, maupun ruang publik dengan rasio elektrifikasi tercatat 97,88 persen.
Selain itu, tercatat berstatus "levering" (penyalur dari tetangga atau rumah terdekat yang telah menjadi pelanggan listrik PLN) 607 calon pelanggan yang disebut oleh Yunarsih sebagai notabene kalangan miskin.
"Solusinya kita memang harus bareng-bareng dengan kita bersinergi, bareng-bareng kepedulian kitalah. Notabene mereka itu memang miskin," ujar dia.
Baca juga: 1.000 keluarga di Jepara peroleh sambungan listrik gratis (VIDEO)
Ia mengatakan mereka yang masih menyalur listrik dari tetangga kemungkinan harus melakukan pembayaran listrik lebih mahal setiap bulan ketimbang memiliki sambungan sendiri atau menjadi pelanggan PLN.
"Kalau dia pasang sendiri, mungkin 50 ribu cukup, tapi kalau nyalur biasanya diminta 100 ribu atau 70 ribu hingga 80 ribu," ucapnya.
Ia mengatakan kemungkinan mahal untuk kalangan mereka kalau melakukan pemasangan baru sambungan berdaya listrik 450 va yang sekitar Rp750 ribu, dan kalau dengan instalasinya totalnya sekitar satu juta rupiah.
"Itu (Rp750.000, red.) belum didiskon. Diskon sampai Desember nanti, makanya kita gencar (mempromosikan program diskon, red.)," katanya.
Pihaknya juga melakukan survei ke lapangan terkait dengan promosi dan upaya mendorong warga setempat yang masih menjadi penyalur atau berstatus "levering", agar melakukan pemasangan sambungan baru.
Ia memperkirakan untuk langganan listrik berdaya 450 va dengan kebutuhan pemakaian minimal, seperti lampu penerangan, televisi, dan setrika, tagihannya setiap bulan sekitar Rp30.000.
Setelah membacakan sambutan tertulis dalam kegiatan itu dari Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, Wakil Wali Kota Windarti mengemukakan kemungkinan 607 calon pelanggan yang notabene kalangan miskin di daerah itu, memperoleh layanan sambungan baru listrik secara gratis.
"Apakah ada kemungkinan mendapatkan sambungan gratis untuk warga miskin yang sekarang masih nyalur dari tetangga, atau secara kredit. Toh tiap bulan mereka harus membayar (tagihan, red.). Mungkin memang berat kalau pasang sambungan," katanya.
Sejumlah pertanyaan tentang layanan listrik disampaikan pemangku kepentingan di daerah itu kepada pihak PLN UP3 Magelang dalam kegiatan "Multi Stakeholder Forum PLN 2019" untuk Kota Magelang itu.
Baca juga: Hari Pelanggan, PLN Jateng-DIY tebar senyuman