Solo (ANTARA) - Sejumlah mahasiswa bersama aparat keamanan Kota Surakarta melakukan aksi ppunguti sampah yang berceceran usai demo di kawasan Kantor DPRD setempat Selasa petang.
Aksi bersih-bersih sampah yang dilakukan oleh peserta demo dan anggota Polres Kota Surakarta dengan mengumpulkan plastik bekas botol meneral, spanduk dan batu yang berceceran kemudian dimasukkan ke dalam plastik sehingga kondisi kembali bersih.
Mereka yang bersih-bersih adalah sejumlah anggota Polwan Polres Kota Surakarta bersama mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi, antara lain Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS), Unisri, IAIN dan lain-lain.
Baca juga: Mahasiswanya demo, ini wanti-wanti dua rektor
Bahkan, sampah-sampah bekas pot bunga dan tanaman yang rusak akibat aksi mahasiswa dikumpulkan menjadi satu sehingga kondisi lokasi bersih sebelum mereka tinggalkan.
Isni, salah satu mahasiswi Jurusan Ilmu Agama UMS mengatakan dirinya ikut bersih-bersih sampah yang berceceran dari aksi demo tersebut merupakan salah satu tanda tanggung jawab untuk menjaga Kota Solo tetap bersih.
"Saya ikut bersih-bersih sampah karena hal ini sebagai rasa tanggung jawab ikut menjaga Solo tetap bersih," katanya usai demo.
Baca juga: Ribuan mahasiswa jebol gerbang DPRD Jateng
Ribuan mahasiswa tersebut melakukan aksinya sebagai momentum rakyat mengugat pemerintah terkait hak tanah. Selama ini konflik berkaitan dengan tanah masih marak terjadi di negeri ini. Mereka menolak RUU Pertanahan sangat tidak berpihak pada rakyat kecil.
Menurut Kepala Polres Kota Surakarta AKBP Andy Rifai, aksi mahasiswa Solo Raya, di Kantor DPRD Kota Surakarta sempat ricuh, tetapi polisi berhasil meredam dan berupaya mendorong pengunjuk rasa keluar dari halaman DPRD.
Aparat kemudian berupaya mendorong mahasiswa, mengamankan dan menetralkan jangan sampai mereka terprovokasi oleh provokator. Kemudian dilakukan dialog antara aparat keamanan dan mahasiswa untuk saling menahan diri dan akhirnya situasi bisa dikendalikan.
Aparat keamanan bersama mahasiswa kemudian bersama-sama membersihkan sampah-sampah dampak dari aksi demo. Inilah kebersamaan warga Solo untuk tetap menjaga kedamaian dan kebersihan di lingkungannya.
Baca juga: Meski pagar Gedung DPRD dijebol, Ganjar tetap apresiasi aksi mahasiswa
Aksi bersih-bersih sampah yang dilakukan oleh peserta demo dan anggota Polres Kota Surakarta dengan mengumpulkan plastik bekas botol meneral, spanduk dan batu yang berceceran kemudian dimasukkan ke dalam plastik sehingga kondisi kembali bersih.
Mereka yang bersih-bersih adalah sejumlah anggota Polwan Polres Kota Surakarta bersama mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi, antara lain Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS), Unisri, IAIN dan lain-lain.
Baca juga: Mahasiswanya demo, ini wanti-wanti dua rektor
Bahkan, sampah-sampah bekas pot bunga dan tanaman yang rusak akibat aksi mahasiswa dikumpulkan menjadi satu sehingga kondisi lokasi bersih sebelum mereka tinggalkan.
Isni, salah satu mahasiswi Jurusan Ilmu Agama UMS mengatakan dirinya ikut bersih-bersih sampah yang berceceran dari aksi demo tersebut merupakan salah satu tanda tanggung jawab untuk menjaga Kota Solo tetap bersih.
"Saya ikut bersih-bersih sampah karena hal ini sebagai rasa tanggung jawab ikut menjaga Solo tetap bersih," katanya usai demo.
Baca juga: Ribuan mahasiswa jebol gerbang DPRD Jateng
Ribuan mahasiswa tersebut melakukan aksinya sebagai momentum rakyat mengugat pemerintah terkait hak tanah. Selama ini konflik berkaitan dengan tanah masih marak terjadi di negeri ini. Mereka menolak RUU Pertanahan sangat tidak berpihak pada rakyat kecil.
Menurut Kepala Polres Kota Surakarta AKBP Andy Rifai, aksi mahasiswa Solo Raya, di Kantor DPRD Kota Surakarta sempat ricuh, tetapi polisi berhasil meredam dan berupaya mendorong pengunjuk rasa keluar dari halaman DPRD.
Aparat kemudian berupaya mendorong mahasiswa, mengamankan dan menetralkan jangan sampai mereka terprovokasi oleh provokator. Kemudian dilakukan dialog antara aparat keamanan dan mahasiswa untuk saling menahan diri dan akhirnya situasi bisa dikendalikan.
Aparat keamanan bersama mahasiswa kemudian bersama-sama membersihkan sampah-sampah dampak dari aksi demo. Inilah kebersamaan warga Solo untuk tetap menjaga kedamaian dan kebersihan di lingkungannya.
Baca juga: Meski pagar Gedung DPRD dijebol, Ganjar tetap apresiasi aksi mahasiswa