Semarang (ANTARA) - Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Yos Johan Utama menegaskan demonstrasi menuntut pembatalan UU KPK dan penolakan terhadap sejumlah RUU yang diikuti mahasiswa perguruan tinggi tersebut tidak merepresentasikan kampus Undip.

"Soal demo, itu urusan pribadi, tanggung jawab masing-masing," kata Yos Johan di Semarang, Selasa.

Sejumlah mahasiswa Undip, Senin (23/9) malam bertolak ke DPR RI di Jakarta untuk bergabung dengan mahasiswa lain untuk berunjuk rasa, Selasa. Sekitar 150 mahasiswa menyewa bus dengan beriuran Rp100 ribu/orang.

Ia menolak jika aksi yang dilakukan mahasiswa Undip tersebut dikaitkan dengan kampus.

Baca juga: Aliansi Mahasiswa Banyumas tolak revisi UU KPK dan RUU KUHP

"Kalau ada apa-apa tanggung jawab sendiri," tambahnya.

Ia menjelaskan sikap yang harusnya diambil berkaitan dengan menyikapi suatu hal sebagai civitas akademika Undip harus berdasarkan keilmuan.

"Paham dulu baru komentar. Menerima harus berdasarkan keilmuan," katanya.

Diberitakan, massa mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi menggelar demonstrasi di depan kantor DPRD Jawa Tengah di Jalan Pahlawan Semarang, Selasa.

Mahasiswa mendesak UU KPK yang telah direvisi dibatalkan serta menolak pengesahan sejumlah rancangan UU yang tidak berpihak kepada masyarakat.

Baca juga: DPRD Banyumas mendukung perjuangan mahasiswa tolak RUU KUHP
Baca juga: Mahasiswa Bandung Raya tolak RUU KPK dan KUHP
Baca juga: Kelompok mahasiswa ini demo dukung DPR revisi UU KPK


Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024