Semarang (ANTARA) - Sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri yang digratiskan bagi siswa-siswi tidak mampu seperti SMK Negeri Jawa Tengah yang didirikan pemerintah provinsi setempat, bakal dibangun di 15 kabupaten/kota sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan.

"Saya telah mengajukan anggaran untuk pendirian SMKN Jateng di 15 kabupaten/kota, jika disetujui DPRD Jateng, maka program itu akan dilaksanakan pada 2020," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada peringatan Hari Jadi Ke-69 Provinsi Jawa Tengah di Lapangan Pancasila, Semarang, Kamis.

Gubernur Ganjar menyebutkan hingga saat ini baru ada tiga SMKN Jateng yaitu di tiga daerah yakni Kota Semarang, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Purbalingga.

Menurut dia, dengan penambahan 15 sekolah, tahun depan, maka Provinsi Jateng akan mempunyai 18 sekolah gratis 100 persen untuk siswa miskin berprestasi.

Pemprov Jateng juga berencana menggratiskan biaya pendidikan untuk siswa SMA/SMK/SLB seluruhnya bagi siswa miskin pada tahun depan dengan total anggaran yang disiapkan mencapai Rp1,6 triliun.

Selain itu, pihaknya juga telah menyediakan Rp100 miliar untuk beasiswa siswa miskin berprestasi.

Baca juga: Ganjar sebut Rp1 triliun untuk gratiskan sekolah siswa miskin

Menurut Ganjar, hal itu sebagai bagian dari program pembangunan sumber daya manusia, dimana anak-anak bangsa harus mendapatkan pendidikan yang murah dan berkualitas.

Pembangunan mental dan spiritual menurutnya jauh lebih penting daripada membangun gedung-gedung tinggi dan megah.

"Banyak yang ingin saya bangun gedung megah sebagai 'legacy', tapi saya bilang membangun gedung itu mudah, tapi membangun manusianya itu yang jauh lebih penting," ujarnya.

Rencana pembangunan SMK gratis bagi siswa miskin itu merupakan jawaban dari keinginan Fajar Jaka Surya, salah seorang siswa SMKN Jawa Tengah yang mengaku sangat berterima kasih karena dirinya bisa diterima bersekolah di SMK yang dikhususkan bagi kalangan tidak mampu.

Pada peringatan Hari Jadi Ke-69 Provinsi Jawa Tengah yang digelar di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, itu Gubernur Ganjar memilih membacakan surat tulisan tangan Fajar Jaka Surya daripada memberikan pidato sambutan.

Surat berisi ucapan terima kasih ibunda Fajar, seorang buruh tenun berpenghasilan Rp23 ribu per minggu yang sangat bersyukur anaknya bisa bersekolah gratis di SMKN Jateng.

Baca juga: Bus sekolah gratis Pekalongan diluncurkan

"Bapak, Ibu, surat ini dari anak kita yang bahagia bisa bersekolah gratis di SMKN Jateng, ternyata masih banyak anak kita yang kondisinya seperti ini," ujar Ganjar dalam bahasa Jawa.

Seketika itu, Ganjar melihat ke semua peserta upacara dan memandang barisan pelajar karena dirinya teringat bahwa dalam suratnya Fajar sangat ingin bertemu dengan orang nomor satu di Jateng itu.

"Disini ada Fajar? katanya kemarin ingin bertemu saya, kalau ada di sini, pasti saya senang sekali," katanya.

Tiba-tiba, seorang siswa berseragam pramuka lari tergopoh-gopoh ke tengah lapangan dan tanpa ragu ia langsung naik ke podium serta menghampiri dan mencium tangan Gubernur Ganjar.

Melihat Fajar hadir di depannya, Ganjar sangat senang dan terharu. Ia pun mempersilahkan Fajar untuk menyampaikan pesan ibundanya secara langsung, juga pesan kepada sejumlah pejabat yang hadir dalam upacara itu.

Sambil terbata, pelajar asal Pemalang ini menyampaikan pesan ibunya kepada Ganjar.
 
Fajar menyampaikan, bahwa ibundanya sangat berterima kasih karena ia telah diterima sekolah gratis di SMKN Jateng.

"Pesan ibu untuk bilang terima kasih kepada Pak Ganjar, karena saya telah diterima sekolah di SMKN Jateng dan mendapatkan semua fasilitas secara gratis," ucap Fajar.

Fajar juga mengulang permintaannya dalam surat yang ingin program sekolah gratis seperti SMKN Jateng diperbanyak.

Baca juga: 5.863 siswa SD dan SMP Kota Magelang terima seragam gratis
Baca juga: Semarang segera realisasikan bus sekolah gratis

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024