Semarang, (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Semarang segera merealisasikan program bus sekolah gratis untuk memfasilitasi para pelajar di wilayah tersebut pada tahun depan.
"Kerangka besarnya adalah menekan seminimal mungkin biaya yang harus dikeluarkan pelajar untuk menempuh pendidikan," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Rabu.
Hal itu diungkapkan Hendi, sapaan akrab orang nomor satu di Kota Semarang itu, usai memberikan penghargaan kepada insan pendidikan Kota Semarang di Aula Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Semarang.
Dengan demikian, kata dia, tidak ada alasan lagi bagi anak-anak di Kota Semarang yang masih dalam usia sekolah untuk tidak sekolah karena biaya pendidikan SD dan SMP negeri juga sudah gratis.
"Realisasi bus sekolah gratis sangat penting, mengingat jumlah pelajar yang selama ini menggunakan Bus Rapid Transit (BRT) Transsemarang mengalami peningkatan yang cukup signifikan," katanya.
Dalam beberapa tahun terakhir, kata dia, terjadi peningkatan signifikan jumlah pelajar pengguna BRT Transsemarang, yakni hampir lima kali lipat dari pertama kali dioperasikan.
"Dari semula pada 2012 yang hanya 528.389 pelajar, tahun ini menjadi 2.566.129 pelajar. Memang ada kenaikan hampir lima kali lipat untuk penumpang BRT Transsemarang dari kalangan pelajar," katanya.
Selain bus sekolah gratis, Pemkot Semarang juga berencana membebaskan biaya sekolah bagi siswa-siswi dari kalangan tidak mampu yang bersekolah di SD dan SMP swasta di Kota Semarang pada 2018.
Penghargaan kepada insan pendidikan Kota Semarang diberikan kepada 375 siswa SD, 464 siswa SMP, dan 36 siswa SMA dan SMK, 58 tenaga pendidik dan tenaga pendidikan, serta 55 orang dari pendidikan nonformal dan informal.
"Saya meyakini bahwa pendidikan merupakan dasar yang sangat penting bagi bangsa ini. Maka dari itu, kami terus berkomitmen mendorong pendidikan di Kota Semarang," pungkas politikus PDI Perjuangan itu.
Secara terpisah, Kepala Badan Layanan Umum (BLU) UPTD Transsemarang Ade Bhakti Ariawan menjelaskan pihaknya telah mengajukan permohonan pengadaan 20 unit bus sekolah kepada Kementerian Perhubungan.
"Harapannya, terealisasi 2018. Sesuai arahan Pak Wali kota, bus sekolah itu akan kami rancang untuk dioperasikan melayani pelajar di Kota Semarang tanpa dipungut biaya sedikit pun," katanya.
"Kerangka besarnya adalah menekan seminimal mungkin biaya yang harus dikeluarkan pelajar untuk menempuh pendidikan," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Rabu.
Hal itu diungkapkan Hendi, sapaan akrab orang nomor satu di Kota Semarang itu, usai memberikan penghargaan kepada insan pendidikan Kota Semarang di Aula Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Semarang.
Dengan demikian, kata dia, tidak ada alasan lagi bagi anak-anak di Kota Semarang yang masih dalam usia sekolah untuk tidak sekolah karena biaya pendidikan SD dan SMP negeri juga sudah gratis.
"Realisasi bus sekolah gratis sangat penting, mengingat jumlah pelajar yang selama ini menggunakan Bus Rapid Transit (BRT) Transsemarang mengalami peningkatan yang cukup signifikan," katanya.
Dalam beberapa tahun terakhir, kata dia, terjadi peningkatan signifikan jumlah pelajar pengguna BRT Transsemarang, yakni hampir lima kali lipat dari pertama kali dioperasikan.
"Dari semula pada 2012 yang hanya 528.389 pelajar, tahun ini menjadi 2.566.129 pelajar. Memang ada kenaikan hampir lima kali lipat untuk penumpang BRT Transsemarang dari kalangan pelajar," katanya.
Selain bus sekolah gratis, Pemkot Semarang juga berencana membebaskan biaya sekolah bagi siswa-siswi dari kalangan tidak mampu yang bersekolah di SD dan SMP swasta di Kota Semarang pada 2018.
Penghargaan kepada insan pendidikan Kota Semarang diberikan kepada 375 siswa SD, 464 siswa SMP, dan 36 siswa SMA dan SMK, 58 tenaga pendidik dan tenaga pendidikan, serta 55 orang dari pendidikan nonformal dan informal.
"Saya meyakini bahwa pendidikan merupakan dasar yang sangat penting bagi bangsa ini. Maka dari itu, kami terus berkomitmen mendorong pendidikan di Kota Semarang," pungkas politikus PDI Perjuangan itu.
Secara terpisah, Kepala Badan Layanan Umum (BLU) UPTD Transsemarang Ade Bhakti Ariawan menjelaskan pihaknya telah mengajukan permohonan pengadaan 20 unit bus sekolah kepada Kementerian Perhubungan.
"Harapannya, terealisasi 2018. Sesuai arahan Pak Wali kota, bus sekolah itu akan kami rancang untuk dioperasikan melayani pelajar di Kota Semarang tanpa dipungut biaya sedikit pun," katanya.