Semarang (ANTARA) - Sejumlah mitra Gojek, Rabu (14/8), menggelar aksi damai di Kantor Gojek Semarang di Jalan Jenderal Sudirman, menuntut aplikator karya anak bangsa ini membuka kembali kantor operasional tersebut.
Sebelum aksi damai pengemudi roda dua tersebut, pekan lalu Kantor Gojek Semarang didatangi pengemudi roda empat yang memprotes sistem bonus baru yang dinilai memberatkan mitra. Namun, aksi tersebut berujung pengrusakan fasilitas dan penyegelan Kantor Gojek Semarang sehingga kantor operasional tersebut tutup.
Menanggapi aksi mitra roda dua tersebut, Vice President Region Gojek, Region Jawa Tengah-D.I. Yogyakarta Delly Nugraha mengapresiasi mitra Gojek yang telah menyalurkan aspirasinya secara damai.
Gojek, katanya, saat ini tengah mengupayakan segera mengaktifkan kembali Kantor Gojek Semarang yang sempat vakum menyusul aksi mitra beberapa waktu lalu.
“Kami sampaikan apresiasi kepada para mitra Gojek yang telah menyalurkan aspirasinya hari ini di kantor operasional kami di Semarang," katanya.
Ia menegaskan dalam menjalankan operasionalnya di Indonesia, Gojek selalu mengedepankan keamanan dan kenyamanan publik.
"Kami juga menyampaikan maaf kami sebesar-besarnya kepada ribuan mitra kami lainnya yang terkena dampaknya sehingga kantor kami tidak bisa beroperasi secara maksimal melayani para mitra. Saat ini kami dalam proses penyelesaian dan diupayakan untuk dapat segera mengaktifkan kembali kantor operasional kami di Semarang," kata Delly dalam siaran pers yang diterima di Semarang, Rabu.
Sebagai salah satu yang terkena dampak aksi demo pengemudi roda empat beberapa waktu lalu, Ketua Komunitas Rider Merah Putih, Khrisna, bersama rekan pengemudi roda dua melakukan aksi damai di depan Kantor Gojek Semarang yang disegel.
Aksi damai tersebut bertujuan meminta pihak Gojek untuk membuka lagi kantor yang disegel.
Tak bisa mengadu
Dikatakan Khrisna, penutupan Kantor Gojek Semarang membuat mitra pengemudi tidak bisa mengadu ke Gojek jika mendapat masalah, baik di jalan ataupun pada sistem aplikasi.
"Yang aksi damai hari ini dari (pengendara) roda dua, sebagian dari Go Massage, Go Life, dan lainnya. Mayoritas roda dua. Tujuannya hanya satu, buka kembali kantor operasional di Semarang karena sebelumnya Kantor Gojek Semarang disegel menyusul aksi demo yang dilakukan rekanan mitra roda empat," kata Khrisna.
“Penutupan kantor pelayanan menjadikan mitra lain yang ada masalah dan mau mengadu ke kantor Gojek gak bisa. Selama ini kalau ada apa-apa kami mengadunya ke sini," katanya lagi.
Sejak disegel dan ditutup, kata Khrisna, tidak ada satu pun pelayanan Gojek.
Padahal selama ini diakui Khrisna, ia dan rekannya selalu mendapatkan jalan keluar atas masalah yang dihadapi.
Ia juga mengaku merasa nyaman jika bisa bertemu langsung dengan pihak Gojek untuk menyampaikan keluhannya.
"Selama ini jika ada masalah di jalan, atau dengan aplikasi kami selalu menyampaikan ke kantor untuk kemudian meminta saran dan solusi. Biasanya kami direspons dan ada solusi, tapi memang ada prosesnya. Kami merasa terbantu dengan adanya Kantor Gojek Semarang. Kami nyaman kalau ketemu langsung sama pihak Gojek. Saya sendiri pernah mengadukan soal kenapa kok jarang orderan masuk, nanti diterima aspirasinya," katanya.***
Sebelum aksi damai pengemudi roda dua tersebut, pekan lalu Kantor Gojek Semarang didatangi pengemudi roda empat yang memprotes sistem bonus baru yang dinilai memberatkan mitra. Namun, aksi tersebut berujung pengrusakan fasilitas dan penyegelan Kantor Gojek Semarang sehingga kantor operasional tersebut tutup.
Menanggapi aksi mitra roda dua tersebut, Vice President Region Gojek, Region Jawa Tengah-D.I. Yogyakarta Delly Nugraha mengapresiasi mitra Gojek yang telah menyalurkan aspirasinya secara damai.
Gojek, katanya, saat ini tengah mengupayakan segera mengaktifkan kembali Kantor Gojek Semarang yang sempat vakum menyusul aksi mitra beberapa waktu lalu.
“Kami sampaikan apresiasi kepada para mitra Gojek yang telah menyalurkan aspirasinya hari ini di kantor operasional kami di Semarang," katanya.
Ia menegaskan dalam menjalankan operasionalnya di Indonesia, Gojek selalu mengedepankan keamanan dan kenyamanan publik.
"Kami juga menyampaikan maaf kami sebesar-besarnya kepada ribuan mitra kami lainnya yang terkena dampaknya sehingga kantor kami tidak bisa beroperasi secara maksimal melayani para mitra. Saat ini kami dalam proses penyelesaian dan diupayakan untuk dapat segera mengaktifkan kembali kantor operasional kami di Semarang," kata Delly dalam siaran pers yang diterima di Semarang, Rabu.
Sebagai salah satu yang terkena dampak aksi demo pengemudi roda empat beberapa waktu lalu, Ketua Komunitas Rider Merah Putih, Khrisna, bersama rekan pengemudi roda dua melakukan aksi damai di depan Kantor Gojek Semarang yang disegel.
Aksi damai tersebut bertujuan meminta pihak Gojek untuk membuka lagi kantor yang disegel.
Tak bisa mengadu
Dikatakan Khrisna, penutupan Kantor Gojek Semarang membuat mitra pengemudi tidak bisa mengadu ke Gojek jika mendapat masalah, baik di jalan ataupun pada sistem aplikasi.
"Yang aksi damai hari ini dari (pengendara) roda dua, sebagian dari Go Massage, Go Life, dan lainnya. Mayoritas roda dua. Tujuannya hanya satu, buka kembali kantor operasional di Semarang karena sebelumnya Kantor Gojek Semarang disegel menyusul aksi demo yang dilakukan rekanan mitra roda empat," kata Khrisna.
“Penutupan kantor pelayanan menjadikan mitra lain yang ada masalah dan mau mengadu ke kantor Gojek gak bisa. Selama ini kalau ada apa-apa kami mengadunya ke sini," katanya lagi.
Sejak disegel dan ditutup, kata Khrisna, tidak ada satu pun pelayanan Gojek.
Padahal selama ini diakui Khrisna, ia dan rekannya selalu mendapatkan jalan keluar atas masalah yang dihadapi.
Ia juga mengaku merasa nyaman jika bisa bertemu langsung dengan pihak Gojek untuk menyampaikan keluhannya.
"Selama ini jika ada masalah di jalan, atau dengan aplikasi kami selalu menyampaikan ke kantor untuk kemudian meminta saran dan solusi. Biasanya kami direspons dan ada solusi, tapi memang ada prosesnya. Kami merasa terbantu dengan adanya Kantor Gojek Semarang. Kami nyaman kalau ketemu langsung sama pihak Gojek. Saya sendiri pernah mengadukan soal kenapa kok jarang orderan masuk, nanti diterima aspirasinya," katanya.***