Magelang (ANTARA) - Dua Atlet pencak silat dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Jihad 1 Kebonrejo, Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Luluk Yuliana Lutfikasari dan Amirotuzzaidah yang berhasil meraih prestasi dalam ajang Bali Internasional Championship mendapat hadiah pembinaan total Rp8,6 juta.

Kedua atlet peraih juara II dan III turnamen pencak silat "Bali Internasional Championship I" pada 24-28 Juli 2019 tersebut diundang Wakil Bupati Magelang Edi Cahyana dan diberikan hadiah pembinaan itu di Kantor Pemkab Magelang, Rabu.

Edi Cahyana mengaku bangga atas prestasi yang telah diraih kedua atlet pencak silat yang berasal dari desa dan bersekolah di sekolah tidak favorit, namun mereka bisa menunjukkan prestasi membanggakan.

"Tentu hal ini harus menjadi inspirasi sekolah-sekolah yang lain, apalagi dengan latar belakang fasilitas yang lebih lengkap, harus malu lah dengan sekolah yang seperti ini," katanya.

Ia berkomitmen untuk memantau potensi-potensi di Kabupaten Magelang serta membantu guna meraih prestasi pada jenjang yang lebih tinggi.

"Sebenarnya kita ini memiliki potensi dan bakat-bakat yang luar biasa. Maka kami berkomitmen akan memantau semua potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Magelang melalui dinas-dinas terkait dan mendorong supaya lebih maju lagi," katanya.

Wakil Bupati Magelang menyerahkan hadiah kepada kedua atlet berprestasi dan pelatihnya tersebut berupa uang pembinaan dengan total Rp8,6 juta.

Baca juga: Jateng akan berikan bonus atlet ASG berprestasi

Kepala MI Al Jihad 1 Kebonrejo Muh Hidayat Rofik mengaku bangga atas prestasi yang diraih kedua siswanya tersebut dalam ajang lomba pencak silat "Bali Internasional Championship I".

Ia menuturkan meskipun mengalami keterbatasan dibanding dengan sekolah-sekolah lainnya, MI Al Jihad 1 Kebonrejo sudah membuktikan prestasinya melalui kedua murid kebanggaannya itu.

"Kami tidak menyangka atas prestasi yang telah diraih oleh kedua murid kami ini, meskipun banyak kekurangan dibanding sekolah lainnya, mereka ini telah membuktikan prestasinya hingga tingkat internasional," katanya.

Ia menuturkan di ajang lomba pencak silat Bali Internasional Championship I, Luluk Yuliana Lutfikasari berhasil meraih medali perak setelah kandas melawan atlet dari Singapura. Sedangkan, Amirotuzzaidah hanya meraih medali perunggu setelah dikalahkan atlet dari Surabaya.

Luluk mengaku senang meraih juara 2 dalam ajang pencak silat tingkat internasional di Bali itu. Ia berlatih secara intensif selama satu minggu menjelang pertandingan.

"Sebelumnya saya sudah ikut pertandingan di tingkat Kabupaten Magelang (juara I), POPDA (juara II), tingkat nasional YKTC Yogyakarta (juara I), Tingkat Asia di Sumedang (juara I), dan terakhir di Bali ini," katanya.

Amirotuzzaidah mengatakan akan berlatih lebih giat lagi untuk mempersiapkan pertandingan berikutnya di Singapore Open tahun 2020.

"Saat ini saya sedang mempersiapkan pertandingan berikutnya pada Singapore Open 2020," katanya.

Baca juga: Pemkab Boyolali berikan bonus atlet peraih medali Porprov
Baca juga: Atlet Porprov Wonosobo peraih medali dijanjikan bonus puluhan juta rupiah
Baca juga: Presiden: Atlet Asian Para Games akan dapat bonus yang sama

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024