Solo (ANTARA) - Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC Hipmi) Surakarta telah melaksanakan program pendampingan terhadap wirausaha yang baru memulai untuk peningkatan usahanya di So0lo.

"Kami tugas pokok ikut serta masyarakat yang memiliki usaha melalui pendampingan salah satunya program pelatihan untuk menambah pengalaman antarpengusaha sehingga saling menguntungkan," kata Ketua BPC Hipmi Surakarta M. Syamsul Hadi di sela rapat persiapan Muscab BPC HIPMI VIII Surakarta 2019 di Solo, Kamis.

Syamsul Hadi mengatakan bahwa program pendampingi terhadap para pelaku usaha tersebut dengan berkerja sama sejumlah perguruan tinggi untuk melakukan pelatihan-pelatihan bisnis praktis, antara lain, kerja sama dengan Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta, Institut Seni Indonesia (ISI), Akademi Uang dan Bank (AUB), dan Universita Setya Budi (USB).

Menurut dia, perguruan tinggi tersebut untuk melatih mahasiswa dengan bisnis tertentu, misalnya pelatihan yang menjadi peserta ahli properti dan praktisi iklan.

Selain itu, masyarakat umum pelaku bisnis atau wirausaha juga dilakukan pendampingan dengan menawarkan bagaimana menggunakan media sosial untuk mempromosikan bisnisnya. Selain itu, pelatihan fotografi khusus makanan untuk Instagram.

"Kami juga membantu masyarakat yang masih pemula atau memulai bisnis melakukan pendampingan dengan memberikan pengalaman untuk menambah ilmu, wawasan jaringan baik permodalan maupun bisnis," katanya.

Hipmi Surakarta akan terus berjuang untuk memajukan usaha ekonomi lemah agar dari pengusaha kelas mikro kecil menjadi usaha menengah. Hipmi ini, tempat berkumpulnya pada pengusaha muda saling membantu untuk meningkatkan usahanya.

"Kami program pendampingan terhadap pelaku UMKM di Solo, ada 80 orang yang didorong untuk meningkatkan keahlian usahanya dari masyarakat umum. Pendampingan tingkat mahasiswa ada 90 orang yang ikut pelatihan-pelatihan bisnis praktis," katanya.

HIPMI megambil peran penting dalam perkembangan ekonomi dunia. Pengusaha juga mengambil peranan penting dalam membantu pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran yang terus bertambah setiap tahunnya.

Menurut dia, dari sumber referensi yang ada, diperlukan sekurang-kurangnya sekitar 2 persen pengusaha untuk menjadi negara makmur. Jumlah pengusaha di Indonesia masih di bawah 2 persen. Untuk itu, perlu adanya perhatian khusus mempertahnan eksistensi dari organisasi atau asosiasi pengusaha yang ada.

Hipmi mempunyai peran yang cukup strategis dalam mejaga iklim perekonomian negeri. Sebagai lembaga yang menaungi pengusaha-pengusaha muda, HIPMI dapat bekerja sama baik dengan pemeirntah maupun para pengusaha asing agar dapat berkembang dan maju.

Hipmi agar tetap terjaga diperlukan kaderisasi yang mantap dan integral. Oleh karena itu, BPC Hipmi Surakarta bakal menggelar musyawarah cabang (muscab) sebagai ajang pelaporan pertanggungjawaban BPC Hipmi periode 2016 s.d. 2019.

Hal itu sekaligus pemilihan pengurus baru dengan pengadakan Muscab VIII BPC Hipmi Surakarta periode 2019 s.d. 2022.

Muscab akan digelar di Solo, 21 September mendatang.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Kliwon
Copyright © ANTARA 2024