Purwokerto (ANTARA) - Seorang mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Karunia Maharani Widihasta (19), ditemukan meninggal dunia di kamar indekost "Sholeha", Kelurahan Grendeng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.
Informasi yang dihimpun ANTARA, hal itu diketahui sekitar pukul 16.00 WIB setelah salah seorang penghuni rumah indekost, Adinda Eka (19), curiga karena korban tidak kunjung keluar dari kamarnya.
Bahkan sebelumnya, mahasiswi Fakultas Biologi Universitas Soedirman itu sempat mengintip ke dalam kamar korban sekitar pukul 13.00 WIB dan melihat Karunia tidur dengan posisi tubuh miring menghadap ke tembok.
Oleh karena curiga, sekitar pukul 16.00 WIB, Dinda meminta pejaga rumah kos, Wiwit Prihatin untuk membuka kamar korban dengan kunci cadangan hingga akhirnya mengetahui jika Karunia telah meninggal dunia.
"Saya ketok-ketok dari luar tidak ada respons, sedangkan WA terakhirnya sekitar pukul 21.00 WIB (Selasa malam). Tadi saya lihat dari jendela, dia sedang dalam posisi tertidur menghadap tembok, setelah dibuka dengan kunci cadangan sekira pukul 16.00 WIB tidak ada respons. Ketika saya lihat ada ruam-ruam dan lebam dibagian tangan dan telapak kaki," kata Dinda kepada wartawan.
Ia mengatakan pada hari Selasa (2/7), sekitar pukul 19.00 WIB, Karunia sempat terlihat memesan makanan melalui jasa ojek daring namun tidak ada yang sempat bertemu langsung dengan korban.
Penghuni kos lainnya yang juga mahasiswi FEB Universitas Soedirman, Sekar mengaku saat kuliah satu kelas dengan korban pada hari Senin (1/7), tubuh Karunia terlihat lemas dan lesu. "Namun dia tidak pernah mengeluh," katanya.
Pula baca: Wanita penghuni kamar kos dikenal tertutup
Pula baca: Polisi evakuasi seluruh penghuni kosan
Pula baca: Mahasiswi Unpas tewas karena gantung diri
Sementara teman akrab korban, Balqis, mengatakan, selama ini Karunia diketahui menderita sakit vertigo.
Akan tetapi saat vertigonya kambuh, kata dia, Karunia tidak pernah mengeluh ke teman-temannya dan baru cerita ketika sudah sembuh. "Kebetulan saya juga sudah lama tidak main ke kamarnya, cuma kalau pulang kuliah sering bareng," katanya.
Tim Polres Banyumas dan Polsek Purwokerto Utara yang datang ke lokasi kejadian pada Rabu petang segera melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara.
Kepala Polsek Purwokerto Utara Kompol Sudarsono mengatakan dari hasil pemeriksaan sementara, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. "Diduga sakit vertigo. Tidak ada tanda-tanda penganiayaan," katanya.
Setelah menjalani pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Inafis Polres Banyumas, jenazah Karunia yang tercatat sebagai warga Desa Bunulrejo, Kecamatan Belimbing, Kota Malang, Jawa Timur, itu dibawa ke RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, Purwokerto, pada Rabu malam, sebelum diantar ke rumah kakek dan neneknya di Banjarnegara.
Informasi yang dihimpun ANTARA, hal itu diketahui sekitar pukul 16.00 WIB setelah salah seorang penghuni rumah indekost, Adinda Eka (19), curiga karena korban tidak kunjung keluar dari kamarnya.
Bahkan sebelumnya, mahasiswi Fakultas Biologi Universitas Soedirman itu sempat mengintip ke dalam kamar korban sekitar pukul 13.00 WIB dan melihat Karunia tidur dengan posisi tubuh miring menghadap ke tembok.
Oleh karena curiga, sekitar pukul 16.00 WIB, Dinda meminta pejaga rumah kos, Wiwit Prihatin untuk membuka kamar korban dengan kunci cadangan hingga akhirnya mengetahui jika Karunia telah meninggal dunia.
"Saya ketok-ketok dari luar tidak ada respons, sedangkan WA terakhirnya sekitar pukul 21.00 WIB (Selasa malam). Tadi saya lihat dari jendela, dia sedang dalam posisi tertidur menghadap tembok, setelah dibuka dengan kunci cadangan sekira pukul 16.00 WIB tidak ada respons. Ketika saya lihat ada ruam-ruam dan lebam dibagian tangan dan telapak kaki," kata Dinda kepada wartawan.
Ia mengatakan pada hari Selasa (2/7), sekitar pukul 19.00 WIB, Karunia sempat terlihat memesan makanan melalui jasa ojek daring namun tidak ada yang sempat bertemu langsung dengan korban.
Penghuni kos lainnya yang juga mahasiswi FEB Universitas Soedirman, Sekar mengaku saat kuliah satu kelas dengan korban pada hari Senin (1/7), tubuh Karunia terlihat lemas dan lesu. "Namun dia tidak pernah mengeluh," katanya.
Pula baca: Wanita penghuni kamar kos dikenal tertutup
Pula baca: Polisi evakuasi seluruh penghuni kosan
Pula baca: Mahasiswi Unpas tewas karena gantung diri
Sementara teman akrab korban, Balqis, mengatakan, selama ini Karunia diketahui menderita sakit vertigo.
Akan tetapi saat vertigonya kambuh, kata dia, Karunia tidak pernah mengeluh ke teman-temannya dan baru cerita ketika sudah sembuh. "Kebetulan saya juga sudah lama tidak main ke kamarnya, cuma kalau pulang kuliah sering bareng," katanya.
Tim Polres Banyumas dan Polsek Purwokerto Utara yang datang ke lokasi kejadian pada Rabu petang segera melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara.
Kepala Polsek Purwokerto Utara Kompol Sudarsono mengatakan dari hasil pemeriksaan sementara, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. "Diduga sakit vertigo. Tidak ada tanda-tanda penganiayaan," katanya.
Setelah menjalani pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Inafis Polres Banyumas, jenazah Karunia yang tercatat sebagai warga Desa Bunulrejo, Kecamatan Belimbing, Kota Malang, Jawa Timur, itu dibawa ke RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, Purwokerto, pada Rabu malam, sebelum diantar ke rumah kakek dan neneknya di Banjarnegara.