Temanggung (ANTARA) - Masyarakat diimbau tidak mudah terpancing provokasi dan berita hoaks menjelang putusan sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi, kata Kapolres Temanggung AKBP Wiyono Eko Prasetyo.
"Rencananya besuk Mahkamah Konstitusi menggelar sidang putusan PHPU, agenda hari ini sampai besok semua aparat keamanan siaga," katanya di Temanggung, Rabu.
Ia mengatakan hal tersebut usai apel gelar pasukan pengamanan pengumuman hasil sidang PHPU Polres Temanggung di timur Alun-Alun Temanggung.
Wiyono mengatakan personel yang dilibatkan dalam pengamanan sekitar 350 orang gabungan dari Kodim 0706, Polres Temanggung, Satpol PP, dan Dishub Kabupaten Temanggung.
"Menjelang putusan sidang PHPU kita lakukan pengamanan di objek-objek vital, antara lain kantor KPU, Bawaslu, tempat-tempat ibadah dan lainnya," katanya.
Ia menuturkan personel bergabung dengan pamswakarsa yang ada untuk melakukan pengamanan.
Baca juga: Warga Temanggung tolak aksi kekerasan terkait PHPU di MK
"Semoga tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di Kabupaten Temanggung. Kita juga berharap situasi nasional kondusif sehingga imbasnya kepada daerah juga kondusif," katanya.
Menyinggung apakah ada kelompok tertentu dari Temanggung yang akan pergi ke MK, dia menyampaikan berdasarkan hasil monitor sampai dengan hari ini tidak ada pergerakan massa ke Jakarta.
"Semuanya sudah memahami bahwa proses hukum telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, yaitu melalui Mahkamah Konstitusi," katanya.
Dandim 0706/Temanggung Letkol Inf A.Y. David Alam mengatakan keputusan MK bisa dibilang tahap yang krusial. Pasti akan ada pihak yang tidak puas atas putusan MK.
"Kejadian-kejadian di Jakarta nanti yang penting kita monitor, tetapi yang lebih penting lagi bagaimana kita mengamankan masyarakat atau kondisi di Temanggung ini tetap aman," katanya.
Ia menuturkan masyarakat itu hanya merupakan pion-pion yang digunakan oleh pihak-pihak tertentu di dalam mencapai tujuannya.
Ia mengatakan kebanyakan mereka tidak tahu apa-apa, yang menjadi korban juga masyarakat, belum tentu mereka mempunyai ambisi politik.
"Tugas kita sebagai petugas di Temanggung mengamankan warga Temanggung supaya tidak ada kejadian yang tidak kita harapkan. Di manapun kita ditempatkan bisa meminimalisir adanya kejadian-kejadian yang tidak kita harapkan," katanya.
Ia menuturkan aparat keamanan harus bisa mendeteksi dini dan pencegahan dini apapun gejolak yang ada di lingkungan tugas tanggung jawabnya.
Baca juga: Rektor UMP ajak warga hormati apa pun putusan MK
"Rencananya besuk Mahkamah Konstitusi menggelar sidang putusan PHPU, agenda hari ini sampai besok semua aparat keamanan siaga," katanya di Temanggung, Rabu.
Ia mengatakan hal tersebut usai apel gelar pasukan pengamanan pengumuman hasil sidang PHPU Polres Temanggung di timur Alun-Alun Temanggung.
Wiyono mengatakan personel yang dilibatkan dalam pengamanan sekitar 350 orang gabungan dari Kodim 0706, Polres Temanggung, Satpol PP, dan Dishub Kabupaten Temanggung.
"Menjelang putusan sidang PHPU kita lakukan pengamanan di objek-objek vital, antara lain kantor KPU, Bawaslu, tempat-tempat ibadah dan lainnya," katanya.
Ia menuturkan personel bergabung dengan pamswakarsa yang ada untuk melakukan pengamanan.
Baca juga: Warga Temanggung tolak aksi kekerasan terkait PHPU di MK
"Semoga tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di Kabupaten Temanggung. Kita juga berharap situasi nasional kondusif sehingga imbasnya kepada daerah juga kondusif," katanya.
Menyinggung apakah ada kelompok tertentu dari Temanggung yang akan pergi ke MK, dia menyampaikan berdasarkan hasil monitor sampai dengan hari ini tidak ada pergerakan massa ke Jakarta.
"Semuanya sudah memahami bahwa proses hukum telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, yaitu melalui Mahkamah Konstitusi," katanya.
Dandim 0706/Temanggung Letkol Inf A.Y. David Alam mengatakan keputusan MK bisa dibilang tahap yang krusial. Pasti akan ada pihak yang tidak puas atas putusan MK.
"Kejadian-kejadian di Jakarta nanti yang penting kita monitor, tetapi yang lebih penting lagi bagaimana kita mengamankan masyarakat atau kondisi di Temanggung ini tetap aman," katanya.
Ia menuturkan masyarakat itu hanya merupakan pion-pion yang digunakan oleh pihak-pihak tertentu di dalam mencapai tujuannya.
Ia mengatakan kebanyakan mereka tidak tahu apa-apa, yang menjadi korban juga masyarakat, belum tentu mereka mempunyai ambisi politik.
"Tugas kita sebagai petugas di Temanggung mengamankan warga Temanggung supaya tidak ada kejadian yang tidak kita harapkan. Di manapun kita ditempatkan bisa meminimalisir adanya kejadian-kejadian yang tidak kita harapkan," katanya.
Ia menuturkan aparat keamanan harus bisa mendeteksi dini dan pencegahan dini apapun gejolak yang ada di lingkungan tugas tanggung jawabnya.
Baca juga: Rektor UMP ajak warga hormati apa pun putusan MK