Jakarta (ANTARA) - Tokopedia sebagai salah satu platform marketplace di Indonesia menerapkan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pada aplikasi mereka guna menghadapi persaingan dalam industri layanan jual-beli daring.
"Arah (persaingan) ke depan (denga) gunakan Artificial Intelligence untuk kembangkan inovasi," ujar Co-Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya usai pemaparan pencapaian program "Ramadan Ekstra 2019" di Jakarta, Rabu.
William mengatakan teknologi Artificial Intelligence dibutuhkan perusahaannya agar terus berkembang sehingga tidak hanya menjadi penonton dalam industri digital Tanah Air.
"Tokopedia harus bisa memiliki posisi di Indonesia agar dalam kancah global kami bisa menang. Alibaba dan Amazon bisa besar karena inovasinya," katanya.
Penerapan teknologi Artificial Intelligence dalam Tokopedia, menurut William, akan membantu menganalisis permintaan para pengunjung layanannya dan merespon cepat keinginan mereka.
Baca juga: Tokopedia boyong 161 truk pengangkut kurma demi Ramadhan
Tokopedia juga mengambil langkah agresif dengan mengakuisisi platform marketplace jasa pernikahan bernama BrideStory demi memperkuat posisinya dalam industri layanan jual-beli daring.
"Ya, Tokopedia telah mengakuisisi penuh Bridestory. Tetapi, pendiri serta seluruh timnya akan tetap bergerak independen," ujarnya.
Wiliam mengatakan akusisi BrideStory menjadi langkah Tokopedia untuk berinovasi sehingga para penggunanya akan memanfaatkan layanan satu platform untuk semua kebutuhan mereka.
"Bridestory ini kan khusus kebutuhan pernikahan. Kebutuhan-kebutuhan itu bisa diperkuat oleh kekuatan teknologi dan online dari Tokopedia," katanya.
Namun, William enggan merinci besaran nilai akuisisi Tokopedia terhadap BrideStory.
Baca juga: Tokopedia akuisisi Bridestory
"Arah (persaingan) ke depan (denga) gunakan Artificial Intelligence untuk kembangkan inovasi," ujar Co-Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya usai pemaparan pencapaian program "Ramadan Ekstra 2019" di Jakarta, Rabu.
William mengatakan teknologi Artificial Intelligence dibutuhkan perusahaannya agar terus berkembang sehingga tidak hanya menjadi penonton dalam industri digital Tanah Air.
"Tokopedia harus bisa memiliki posisi di Indonesia agar dalam kancah global kami bisa menang. Alibaba dan Amazon bisa besar karena inovasinya," katanya.
Penerapan teknologi Artificial Intelligence dalam Tokopedia, menurut William, akan membantu menganalisis permintaan para pengunjung layanannya dan merespon cepat keinginan mereka.
Baca juga: Tokopedia boyong 161 truk pengangkut kurma demi Ramadhan
Tokopedia juga mengambil langkah agresif dengan mengakuisisi platform marketplace jasa pernikahan bernama BrideStory demi memperkuat posisinya dalam industri layanan jual-beli daring.
"Ya, Tokopedia telah mengakuisisi penuh Bridestory. Tetapi, pendiri serta seluruh timnya akan tetap bergerak independen," ujarnya.
Wiliam mengatakan akusisi BrideStory menjadi langkah Tokopedia untuk berinovasi sehingga para penggunanya akan memanfaatkan layanan satu platform untuk semua kebutuhan mereka.
"Bridestory ini kan khusus kebutuhan pernikahan. Kebutuhan-kebutuhan itu bisa diperkuat oleh kekuatan teknologi dan online dari Tokopedia," katanya.
Namun, William enggan merinci besaran nilai akuisisi Tokopedia terhadap BrideStory.
Baca juga: Tokopedia akuisisi Bridestory