Magelang (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, mengajak para pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) di daerah itu membawa botol minum (tumbler) sendiri ke kantor masing-masing guna mengurangi sampah plastik dari minuman dalam kemasan.
"Melalui surat edaran, kami imbau para pejabat dan ASN untuk bawa tumbler ke kantor dan kebutuhan sehari-hari. Ini untuk mengurangi sampah plastik di lingkungan kita," kata Pelaksana Tugas Kepala DLH Pemkot Magelang, Otros Trianto di Magelang, melalui keterangan tertulis, Selasa.
Ia menjelaskan sampah plastik menjadi ancaman serius terhadap kelestarian Bumi, antara lain, karena tidak bisa terurai atau membusuk hingga ratusan tahun.
Oleh karena itu, ujar dia, perlu langkah nyata terhadap pengurangan penggunaan berbagai bahan yang bisa menambah sampah plastik.
Ia mengaku bahwa imbauan melalui surat edaran kepada berbagai instansi itu tidak bisa secara langsung dan 100 persen menghilangkan produksi sampah plastik.
Akan tetapi, kata dia, setidaknya ada upaya serius pemkot setempat dalam mengurangi penggunaan berbagai barang yang mengakibatkan sampah plastik dan membangun budaya ramah lingkungan.
"Para pejabat di lingkungan Pemkot Magelang bisa menjadi contoh bagi bawahannya, untuk mengganti minuman kemasan dengan tumbler yang bisa diisi ulang. Kalau ada acara atau kegiatan, bisa pakai gelas," kata Otros.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Magelang Hery Nurjiyanto menyatakan pihaknya sudah menerapkan penggunaan tumbler di kalangan karyawannya sejak sekitar empat bulan lalu.
Hal tersebut, katanya, sebagai langkah positif keterlibatan perbankan milik Pemkot Magelang itu dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
"Kalau dulu ada air mineral kemasan di lobi, sekarang tidak ada lagi. Kami sediakan air minum isi ulang. Bagi kami, ini langkah positif untuk kepedulian lingkungan," katanya. (hms)
"Melalui surat edaran, kami imbau para pejabat dan ASN untuk bawa tumbler ke kantor dan kebutuhan sehari-hari. Ini untuk mengurangi sampah plastik di lingkungan kita," kata Pelaksana Tugas Kepala DLH Pemkot Magelang, Otros Trianto di Magelang, melalui keterangan tertulis, Selasa.
Ia menjelaskan sampah plastik menjadi ancaman serius terhadap kelestarian Bumi, antara lain, karena tidak bisa terurai atau membusuk hingga ratusan tahun.
Oleh karena itu, ujar dia, perlu langkah nyata terhadap pengurangan penggunaan berbagai bahan yang bisa menambah sampah plastik.
Ia mengaku bahwa imbauan melalui surat edaran kepada berbagai instansi itu tidak bisa secara langsung dan 100 persen menghilangkan produksi sampah plastik.
Akan tetapi, kata dia, setidaknya ada upaya serius pemkot setempat dalam mengurangi penggunaan berbagai barang yang mengakibatkan sampah plastik dan membangun budaya ramah lingkungan.
"Para pejabat di lingkungan Pemkot Magelang bisa menjadi contoh bagi bawahannya, untuk mengganti minuman kemasan dengan tumbler yang bisa diisi ulang. Kalau ada acara atau kegiatan, bisa pakai gelas," kata Otros.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Magelang Hery Nurjiyanto menyatakan pihaknya sudah menerapkan penggunaan tumbler di kalangan karyawannya sejak sekitar empat bulan lalu.
Hal tersebut, katanya, sebagai langkah positif keterlibatan perbankan milik Pemkot Magelang itu dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
"Kalau dulu ada air mineral kemasan di lobi, sekarang tidak ada lagi. Kami sediakan air minum isi ulang. Bagi kami, ini langkah positif untuk kepedulian lingkungan," katanya. (hms)