Semarang (ANTARA) - Kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah terus mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan guna mewujudkan kedaulatan energi, termasuk mencukupi kebutuhan listrik untuk berbagai kalangan masyarakat.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso di Semarang, Senin, mengatakan bahwa pemanfaatan energi baru terbarukan sebenarnya sudah dilakukan di beberapa tempat di Jateng.
"Salah satunya adalah PLTU di Cilacap yang memiliki kapasitas 660 megawatt yang dapat membantu menambah pasokan listrik untuk Jawa dan Bali," katanya.
Pembangunan PLTU, kata dia, juga dapat membantu menambah jaringan baru hingga pelosok desa, namun masih ada beberapa kendala yang dihadapi terkait aspek pemanfaatan dan kendala sosial masyarakat.
Bersama dengan pihak terkait, para anggota legislatif akan terus mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan serta menyelesaikan permasalahan yang ada dengan tetap mengedepankan kepentingan semua pihak.
Beberapa waktu lalu, Hadi bersama legislator lainnya melakukan kunjungan kerja ke PLTU Pangkalan Susu di Langkat, Sumatera Utara.
Sementara itu, anggota Komisi D Jateng Samirun mengapresiasi upaya pemerintah untuk menyediakan cadangan listrik hingga 15 persen setelah sempat mengalami defisit energi listrik pada 2013-2014.
Ia mengakui kapasitas PLTU di berbagai wilayah di Jateng sudah cukup besar dan mampu menambah jaringan listrik rumah tangga dan industri kecil di pelosok desa.
Terkait dengan hal itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga terus berupaya meningkatkan penggunaan sekaligus pemanfaatan energi baru dan terbarukan dengan menggandeng berbagai pihak terkait.
"Kami berupaya meningkatkan pemanfaatan energi alternatif melalui potensi energi biogas, biomassa, dan gas rawa, mengembangkan listrik pedesaan melalui pembangkit berbasis energi alternatif, mengembangkan, dan menyelenggarakan lomba desa mandiri energi serta hemat energi air," ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso di Semarang, Senin, mengatakan bahwa pemanfaatan energi baru terbarukan sebenarnya sudah dilakukan di beberapa tempat di Jateng.
"Salah satunya adalah PLTU di Cilacap yang memiliki kapasitas 660 megawatt yang dapat membantu menambah pasokan listrik untuk Jawa dan Bali," katanya.
Pembangunan PLTU, kata dia, juga dapat membantu menambah jaringan baru hingga pelosok desa, namun masih ada beberapa kendala yang dihadapi terkait aspek pemanfaatan dan kendala sosial masyarakat.
Bersama dengan pihak terkait, para anggota legislatif akan terus mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan serta menyelesaikan permasalahan yang ada dengan tetap mengedepankan kepentingan semua pihak.
Beberapa waktu lalu, Hadi bersama legislator lainnya melakukan kunjungan kerja ke PLTU Pangkalan Susu di Langkat, Sumatera Utara.
Sementara itu, anggota Komisi D Jateng Samirun mengapresiasi upaya pemerintah untuk menyediakan cadangan listrik hingga 15 persen setelah sempat mengalami defisit energi listrik pada 2013-2014.
Ia mengakui kapasitas PLTU di berbagai wilayah di Jateng sudah cukup besar dan mampu menambah jaringan listrik rumah tangga dan industri kecil di pelosok desa.
Terkait dengan hal itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga terus berupaya meningkatkan penggunaan sekaligus pemanfaatan energi baru dan terbarukan dengan menggandeng berbagai pihak terkait.
"Kami berupaya meningkatkan pemanfaatan energi alternatif melalui potensi energi biogas, biomassa, dan gas rawa, mengembangkan listrik pedesaan melalui pembangkit berbasis energi alternatif, mengembangkan, dan menyelenggarakan lomba desa mandiri energi serta hemat energi air," ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.