Semarang (Antaranews Jateng) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menyayangkan pembangunan Pasar Wonodri Semarang yang molor dari target akhir tahun ini.
     
"Kami akan memanggil pihak kontraktor dan Dinas Perdagangan dalam waktu dekat," kata Sekretaris Komisi B DPRD Kota Semarang Danur Rispriyanto di Semarang, Kamis.
     
Tujuan pemanggilan itu, menurut politikus Partai Demokrat itu, untuk menyinkronkan informasi mengenai keterlambatan pembangunan Pasar Wonodri Semarang dari kedua belah pihak.
     
Diakuinya, ada banyak kemungkinan mengenai penyebab molornya pembangunan Pasar Wonodri sehingga tidak bisa kemudian langsung menyalahkan pihak kontraktor.
     
"Proses lelangnya kan juga harus dilihat. Apakah dulu ada keterlambatan dalam proses lelang? Bisa juga proses lelang telat karena proses administrasi dari dinas," katanya.
     
Jika proses lelang terlambat, kata Danur, tentu pembangunan baru bisa dikerjakan pertengahan tahun ini sehingga kedua pihak perlu diundang untuk menjelaskan persoalan tersebut.
     
Senada, anggota Komisi B DPRD Kota Semarang Syahrul Qirom mengatakan pembangunan Pasar Wonodri yang seharusnya rampung pada tahun ini malah masih menyisakan banyak pekerjaan.
     
Dengan molornya pembangunan, kata dia, jelas merugikan para pedagang yang saat ini berada di tempat relokasi, sementara target pembangunan sebenarnya hanya satu tahun.
     
"Pedagang jadi harus berada di pasar sementara (relokasi, red.) dalam waktu yang lama. Kasihan mereka kalau molor begini," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
     
Tak hanya itu, kata dia, keberadaan para pedagang di pasar sementara yang menempati pinggir jalan itu juga mengganggu akses masyarakat umum yang melintas.
     
Sebelumnya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta kepada seluruh jajaran pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk bersikap tegas kepada kontraktor yang wanprestasi.
     
"Jika ada kontraktor yang tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan, silakan di-'black-list'," kata politikus PDI Perjuangan yang akrab disapa Hendi itu. 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024