Grobogan (Antaranews Jateng) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Persatuan Gulat Seluruh Indonesia serius dalam mencari bibit atlet gulat berbakat melalui berbagai kejuaraan, baik tingkat daerah maupun nasional.
"Kejurnas ini bentuk keseriusan kami dalam mencari bibit-bibit atlet gulat potensial dari seluruh penjuru Jateng," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai membuka Kejurnas Gulat Senior U-23 di GOR Simpang Lima, Kabupaten Grobogan, Kamis.
Menurut Ganjar, Kejurnas Gulat Senior U-23 yang digelar pada 6-9 Desember 2018 tersebut merupakan bagian dari pembibitan atlet gulat sekaligus latihan dan ajang uji coba untuk persiapan para pegulat agar bisa mengukur kualitas diri pada perlombaan dengan skala yang lebih besar.
Ganjar berharap kejurnas gulat ini menjadi pemicu yang efektif bagi atlet gulat Jateng untuk menata kekuatan dan mental dalam mengikuti berbagai kejuaraan, apalagi banyak peserta Kejurnas Gulat Senior U-23 yang berusia di bawah 20 tahun.
"Mereka inilah yang kita siapkan untuk jadi atlet tangguh tingkat nasional, Jateng cukup serius menggalang dan mempopulerkan gulat ini dimanapun," ujarnya.
Saat ini, lanjut Ganjar, keberadaan wilayah bukan lagi persoalan untuk melahirkan atlet berprestasi karena pembinaan bisa dilakukan siapapun asal ada keseriusan.
Turut hadir dalam pembukaan Kejurnas Gulat Senior U-23 antara lain, Ketua Pengurus Pusat PGSI Trimedya Panjaitan, Ketua Pengprov PGSI Jateng Andreas Budi Wirohardjo, dan Bupati Grobogan Sri Sumarni.
Ketua Pengurus Pusat PGSI Trimedya Panjaitan mengatakan PGSI pusat math games terus memperhatikan kejurnas seleksi umur untuk langkah awal dalam menggali potensi atlet-atlet gulat bertalenta yang nantinya aman dibina dan dipersiapkan untuk mengikuti Asian Games 2022.
"Saya berharap pengurus daerah bisa lebih fokus pada kemampuan atlet lokal serta lebih realistis, meskipun jika berkaca pada Asian Games lalu, atlet Indonesia masih lemah jika bertanding untuk nomor 100 kilogram atau lebih, ini jadi pekerjaan kita semua," katanya.
Sementara itu, Ketua Pengprov PGSI Jateng Andreas Budi Wirohardjo menambahkan Kejurnas Gulat Senior U-23 diikuti sekitar 300 pegulat dari 26 pengprov PGSI se-Indonesia.
Beberapa kategori yang dipertandingkan pada Kejurnas Gulat Senior U-23 adalah gaya bebas putra, gaya bebas putri, gaya Grego Romawi putra dengan berbagai kelas mulai 48 kilogram hingga 130 kg.
"Kejurnas ini bentuk keseriusan kami dalam mencari bibit-bibit atlet gulat potensial dari seluruh penjuru Jateng," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai membuka Kejurnas Gulat Senior U-23 di GOR Simpang Lima, Kabupaten Grobogan, Kamis.
Menurut Ganjar, Kejurnas Gulat Senior U-23 yang digelar pada 6-9 Desember 2018 tersebut merupakan bagian dari pembibitan atlet gulat sekaligus latihan dan ajang uji coba untuk persiapan para pegulat agar bisa mengukur kualitas diri pada perlombaan dengan skala yang lebih besar.
Ganjar berharap kejurnas gulat ini menjadi pemicu yang efektif bagi atlet gulat Jateng untuk menata kekuatan dan mental dalam mengikuti berbagai kejuaraan, apalagi banyak peserta Kejurnas Gulat Senior U-23 yang berusia di bawah 20 tahun.
"Mereka inilah yang kita siapkan untuk jadi atlet tangguh tingkat nasional, Jateng cukup serius menggalang dan mempopulerkan gulat ini dimanapun," ujarnya.
Saat ini, lanjut Ganjar, keberadaan wilayah bukan lagi persoalan untuk melahirkan atlet berprestasi karena pembinaan bisa dilakukan siapapun asal ada keseriusan.
Turut hadir dalam pembukaan Kejurnas Gulat Senior U-23 antara lain, Ketua Pengurus Pusat PGSI Trimedya Panjaitan, Ketua Pengprov PGSI Jateng Andreas Budi Wirohardjo, dan Bupati Grobogan Sri Sumarni.
Ketua Pengurus Pusat PGSI Trimedya Panjaitan mengatakan PGSI pusat math games terus memperhatikan kejurnas seleksi umur untuk langkah awal dalam menggali potensi atlet-atlet gulat bertalenta yang nantinya aman dibina dan dipersiapkan untuk mengikuti Asian Games 2022.
"Saya berharap pengurus daerah bisa lebih fokus pada kemampuan atlet lokal serta lebih realistis, meskipun jika berkaca pada Asian Games lalu, atlet Indonesia masih lemah jika bertanding untuk nomor 100 kilogram atau lebih, ini jadi pekerjaan kita semua," katanya.
Sementara itu, Ketua Pengprov PGSI Jateng Andreas Budi Wirohardjo menambahkan Kejurnas Gulat Senior U-23 diikuti sekitar 300 pegulat dari 26 pengprov PGSI se-Indonesia.
Beberapa kategori yang dipertandingkan pada Kejurnas Gulat Senior U-23 adalah gaya bebas putra, gaya bebas putri, gaya Grego Romawi putra dengan berbagai kelas mulai 48 kilogram hingga 130 kg.