Kudus, 18/10 (Antara) - Puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terpaksa mengikuti proses belajar mengajar di dalam ruangan yang atapnya rusak dan harus diperkuat dengan penyangga dari bambu.
Di dalam ruang kelas V SD Negeri 1 Kaliwungu yang terdiri atas 23 siswa tersebut, terdapat enam titik atap yang ambrol sehingga terlihat rangka atap bangunan, sedangkan untuk memperkuat atap agar tidak ambrol disangga dengan bambu yang berjumlah lima buah.
Menurut Kepala SD Negeri 1 Kaliwungu Noor Cahya Arif di Kudus, Kamis, kerusakan atap ruang kelas V tersebut terjadi pada Senin (15/10).?
"Beruntung saat ambrol tidak ada aktivitas belajar mengajar sehingga tidak ada siswa yang tertimpa atap yang ambrol," ujarnya.
Alasan atap ruang kelas tersebut harus diperkuat dengan bambu penyangga, tambahnya untuk antisipasi kemungkinan atapnya ambrol saat musim yang tidak menentu seperti sekarang.
"Jika turun hujan, tentunya dikhawatirkan atap bisa roboh sehingga diperkuat dengan penyangga dari bambu," ujarnya.
Sebetulnya, kata dia sekolah sudah berupaya mengajukan bantuan perbaikan sejak tiga tahun yang lalu.
Bantuan, lanjutnya baru diperoleh tahun ini melalui dana alokasi khusus (DAK).?
"Sayangnya, DAK tersebut hanya untuk perbaikan ruang kelas IV, VI, ?ruang kantor guru, dan ruang tamu. Sedangkan untuk ruang kelas lima masih belum mendapatkan bantuan," tambahnya.
Atas kejadian tersebut, pihak sekolah juga melaporkannya ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Kaliwungu.?
Ia juga belum bisa memastikan apakah dana bantuan rehabilitasi bisa direalisasikan tahun ini atau tahun depan.?
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus, Suharto mengaku baru menerima laporan kerusakan atap ruang kelas di SD Negeri 1 Kaliwungu tersebut.
Untuk memastikannya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kudus akan melakukan pengecekan terlebih dahulu terkait rusaknya atar salah satu ruang sekolah tersebut.
Di dalam ruang kelas V SD Negeri 1 Kaliwungu yang terdiri atas 23 siswa tersebut, terdapat enam titik atap yang ambrol sehingga terlihat rangka atap bangunan, sedangkan untuk memperkuat atap agar tidak ambrol disangga dengan bambu yang berjumlah lima buah.
Menurut Kepala SD Negeri 1 Kaliwungu Noor Cahya Arif di Kudus, Kamis, kerusakan atap ruang kelas V tersebut terjadi pada Senin (15/10).?
"Beruntung saat ambrol tidak ada aktivitas belajar mengajar sehingga tidak ada siswa yang tertimpa atap yang ambrol," ujarnya.
Alasan atap ruang kelas tersebut harus diperkuat dengan bambu penyangga, tambahnya untuk antisipasi kemungkinan atapnya ambrol saat musim yang tidak menentu seperti sekarang.
"Jika turun hujan, tentunya dikhawatirkan atap bisa roboh sehingga diperkuat dengan penyangga dari bambu," ujarnya.
Sebetulnya, kata dia sekolah sudah berupaya mengajukan bantuan perbaikan sejak tiga tahun yang lalu.
Bantuan, lanjutnya baru diperoleh tahun ini melalui dana alokasi khusus (DAK).?
"Sayangnya, DAK tersebut hanya untuk perbaikan ruang kelas IV, VI, ?ruang kantor guru, dan ruang tamu. Sedangkan untuk ruang kelas lima masih belum mendapatkan bantuan," tambahnya.
Atas kejadian tersebut, pihak sekolah juga melaporkannya ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Kaliwungu.?
Ia juga belum bisa memastikan apakah dana bantuan rehabilitasi bisa direalisasikan tahun ini atau tahun depan.?
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus, Suharto mengaku baru menerima laporan kerusakan atap ruang kelas di SD Negeri 1 Kaliwungu tersebut.
Untuk memastikannya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kudus akan melakukan pengecekan terlebih dahulu terkait rusaknya atar salah satu ruang sekolah tersebut.