Cilacap (Antaranews Jateng) - Warga Jawa Tengah bagian selatan, khususnya Kabupaten Cilacap dan sekitarnya, sebaiknya mewaspadai potensi peningkatan suhu udara dalam beberapa hari ke depan, kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo.

"Suhu udara diprediksi akan makin meningkat karena posisi matahari saat ini berada di belahan bumi selatan. Bahkan pada tanggal 13 Oktober kemarin, matahari tepat berada di atas wilayah kita," katanya di Cilacap, Senin.

Ia mengatakan berdasarkan pengamatan di Stasiun Meteorologi Cilacap suhu maksimum di kota Cilacap pada Senin (15/10) berada pada kisaran 31 derajat Celsius, naik satu sampai dua derajat dibandingkan dengan rata-rata suhu pada bulan Agustus dan September 2018.

"Kondisi panas yang menyengat terutama pada siang hari akhir-akhir ini dikarenakan sinar matahari yang menyinari bumi langsung mengenai bumi tanpa terhalang oleh awan," katanya.

Teguh mengatakan citra satelit cuaca menunjukkan pertumbuhan awan di Jawa, khususnya Cilacap, pada siang hari masih sangat sedikit sehingga matahari bisa langsung menembus bumi dan dan sengatannya sangat terasa.

Kendati demikian, dia memperkirakan peningkatan suhu udara di Cilacap tersebut tidak melampaui suhu udara maksimum pada Oktober 2016 karena awan mulai tumbuh seiring dengan datangnya awal musim hujan yang diprakirakan mulai berlangsung pada dasarian (10 hari) ketiga Oktober hingga dasarian pertama bulan November.

"Berdasarkan data klimatologi Stasiun Meteorologi Cilacap selama 30 tahun terakhir suhu udara maksimum pada bulan Oktober di Cilacap pernah mencapai 34 derajat Celsius pada tahun 2016," jelasnya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024