Pekalongan (Antaranews Jateng) - Kerugian terbakarnya lima kapal nelayan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, pada Selasa diperkirakan mencapai Rp20 miliar, kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Pekalongan Imammenu Harun.

"Kerugian materi akibat kebakaran yang menimpa lima kapal, kami perkirakan mencapai lebih Rp20 miliar. Itu dengan asumsi setiap kapal ikan jenis pursesaine cakalang yang berbobot sekitar 150 gross ton (GT) itu mengalami kerugian sekitar Rp5 miliar," katanya di Pekalongan, Rabu.

Menurut dia, kebakaran yang menimpa lima kapal ikan di dok atau galangan PT Bintang Harapan Kota Pekalongan telah berhasil dipadamkan pada Rabu pagi dan sejumlah petugas pemadam kebakaran masih terus melakukan proses pendinginan agar sisa api tidak lagi membesar.

Lima kapal tersebut yaitu KM Inti Makmur, KM Bintang Rejeki B, KM Sumber Jaya B, KM Kasih Utama dan KM Jawa Sentosa.

Adapun, bangkai lima kapal tersebut masih berada di lokasi dan mengapung di Kali Kupang yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNP).

Kondisi empat dari lima kapal itu tampak sudah hangus lebih dari 75 persen sedang satu lainnya masih cukup utuh, meski pada beberapa bagian sudah ada yang hangus.

"Kami turut prihatin atas terjadi kebakaran yang menimpa lima kapal itu. Apakah kapal tersebut diasuransi atau tidak kami belum tahu persis. Hanya saja kemungkinan belum diasuransikan" katanya.

Menurut dia, setelah adanya kejadian terbakarnya kapal itu maka aktivitas di perusahaan dok kapal dihentikan sementara.

Peristiwa terbakarnya kapal yang sedang docking atau perbaikan itu, kata dia, terjadi sudah dua kali selama dua tahun terakhir ini yaitu pada November 2016 dengan dua unit kapal ikan yang sedang perbaikan di dok PT Bintang Makmur Swadaya ludes terbakar dan lima kapal pada 18 September 2018.

"Oleh karena itu, kami berharap pemerintah dapat menyediakan sarana atau mobil pemadam kebakaran yang selalu siaga di lokasi untuk mengantisipasi terjadinya kapal terbakar," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024