Kudus (Antaranews Jateng) - Pelepasan kain mori yang dijadikan tirai untuk menutupi Makam Sunan Kudus, Jawa Tengah, diwarnai dengan pembacaan ayat Alquran dan tahlil di kompleks Makam Sunan Kudus, Selasa.
Sebelumnya, ulama setempat beserta petugas yang akan melepaskan kain mori atau luwur juga melakukan ziarah ke makam Sunan Kudus.
Usai tahlil, panitia dan petugas melepas luwur di semua bagian atau bidang ruang makam Sunan Kudus.
Luwur pertama kali yang dilepaskan, yakni penutup nisan, jirat, ranjam, dan fitrage yang dipimpin oleh Kiai Muhammad Arifin Fanani.
Menurut juru bicara Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus M. Wildan Hakiki di Kudus, Selasa, luwur yang dilepaskan itu, sebelumnya terpasang selama setahun.
"Setiap tahun luwur tersebut selalu diganti dengan kain mori yang baru," ujarnya.
Luwur yang dilepas sebelumnya, kata dia, menjadi penutup area makam dengan berbagai bentuk, yaitu melati, unthuk banyu, kompol, dan wiru.
"Semuanya diurai kembali menjadi lembaran kain untuk dirapikan dan disimpan hingga tanggal 9 Muaharram 1440 H atau 19 September 2018 yang nantinya kain tersebut akan dipotong dengan ukuran kurang lebih 105 x 50 sentimeter untuk dibagikan sebagai cendera mata untuk tamu-tamu khusus dan tidak diperjualbelikan," ujarnya.
Dalam melakukan pelepasan luwur, kata dia, melibatkan 100-an orang.
Secara simbolis, kata dia, Panitia Luwur menyerahkan luwur berupa kiswah, melati dan penutup nisan kepada Ketua Yayasan Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) Nadjib Hassan.
Sebagai pengganti, panitia akan membuat luwur baru tanggal 6-9 Muharram H/16-19 September 2018 dan akan dipasang secara bertahap.
Puncaknya, kata dia, dipasang pada tanggal 10 Muharram pada Upacara buka luwur untuk memasang ranjam di makam Sunan Kudus.
Selama menunggu pembuatan luwur baru, katanya, peziarah dapat menyaksikan cungkup dalam kondisi terbuka tanpa penutup luwur, dan terlihat keindahan cungkup berbahan batu kapur dengan aneka ornamen indah yang telah berumur ratusan tahun.
Selama pembuatan luwur dan rangkaian kegiatan buka luwur, kegiatan ziarah di makam Sunan Kudus masih berjalan seperti biasanya, tidak ada penutupan, kecuali saat upacara buka luwur.
Agenda selanjutnya dalam rangkaian buka luwur adalah Munadharah Masa’il Diniyyah yang akan diselenggarakan pada hari Ahad Wage, 6 Muharram 1440 H/16 September 2018, bertempat di serambi dalam Masjid al-Aqsha Menara Kudus.
Sebelumnya, ulama setempat beserta petugas yang akan melepaskan kain mori atau luwur juga melakukan ziarah ke makam Sunan Kudus.
Usai tahlil, panitia dan petugas melepas luwur di semua bagian atau bidang ruang makam Sunan Kudus.
Luwur pertama kali yang dilepaskan, yakni penutup nisan, jirat, ranjam, dan fitrage yang dipimpin oleh Kiai Muhammad Arifin Fanani.
Menurut juru bicara Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus M. Wildan Hakiki di Kudus, Selasa, luwur yang dilepaskan itu, sebelumnya terpasang selama setahun.
"Setiap tahun luwur tersebut selalu diganti dengan kain mori yang baru," ujarnya.
Luwur yang dilepas sebelumnya, kata dia, menjadi penutup area makam dengan berbagai bentuk, yaitu melati, unthuk banyu, kompol, dan wiru.
"Semuanya diurai kembali menjadi lembaran kain untuk dirapikan dan disimpan hingga tanggal 9 Muaharram 1440 H atau 19 September 2018 yang nantinya kain tersebut akan dipotong dengan ukuran kurang lebih 105 x 50 sentimeter untuk dibagikan sebagai cendera mata untuk tamu-tamu khusus dan tidak diperjualbelikan," ujarnya.
Dalam melakukan pelepasan luwur, kata dia, melibatkan 100-an orang.
Secara simbolis, kata dia, Panitia Luwur menyerahkan luwur berupa kiswah, melati dan penutup nisan kepada Ketua Yayasan Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) Nadjib Hassan.
Sebagai pengganti, panitia akan membuat luwur baru tanggal 6-9 Muharram H/16-19 September 2018 dan akan dipasang secara bertahap.
Puncaknya, kata dia, dipasang pada tanggal 10 Muharram pada Upacara buka luwur untuk memasang ranjam di makam Sunan Kudus.
Selama menunggu pembuatan luwur baru, katanya, peziarah dapat menyaksikan cungkup dalam kondisi terbuka tanpa penutup luwur, dan terlihat keindahan cungkup berbahan batu kapur dengan aneka ornamen indah yang telah berumur ratusan tahun.
Selama pembuatan luwur dan rangkaian kegiatan buka luwur, kegiatan ziarah di makam Sunan Kudus masih berjalan seperti biasanya, tidak ada penutupan, kecuali saat upacara buka luwur.
Agenda selanjutnya dalam rangkaian buka luwur adalah Munadharah Masa’il Diniyyah yang akan diselenggarakan pada hari Ahad Wage, 6 Muharram 1440 H/16 September 2018, bertempat di serambi dalam Masjid al-Aqsha Menara Kudus.