Solo (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Surakarta tengah berupaya membina koperasi yang tidak sehat agar bisa segera mandiri sehingga tidak perlu dibubarkan.
"Totalnya ada 583 koperasi yang terdata secara badan hukum. Dari total tersebut yang aktif ada sebanyak 263 koperasi," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta Nur Haryani usai pelaksanaan Peringatan Hari Koperasi ke-71 di Benteng Vastenburg Solo, Minggu.
Ia mengatakan untuk koperasi yang tidak aktif sampai saat ini masih dilakukan pembinaan. Bahkan untuk tahun ini pihaknya belum berencana melakukan penutupan koperasi yang tidak aktif tersebut.
"Kami masih berupaya membina. Permasalahan yang dihadapi kebanyakan adalah pengurus lama sudah tua dan sampai saat ini belum ada regenerasi pengurus," katanya.
Meski demikian, dikatakannya, hingga saat ini perkembangan koperasi di Kota Solo dari tahun ke tahun makin baik. Menurut dia, terakhir ada penambahan 10 koperasi baru.
Untuk total aset yang dimiliki seluruh koperasi di Kota Solo sampai saat ini mencapai sekitar Rp600 miliar atau tumbuh 10 persen dibandingkan tahun lalu.
Ia berharap ke depan koperasi di Kota Solo terus berkembang seiring dengan inovasi yang dilakukan. Menurut dia, inovasi harus dilakukan agar dana bisa diputar sehingga berkembang.
"Bisa buka usaha kapling tanah atau toko modern yang menjual sembako," katanya.
Sementara itu, pada peringatan tersebut pihaknya menyelenggarakan acara gunungan dengan melibatkan sejumlah koperasi yang ada di Kota Solo. Totalnya ada 29 gunungan yang dibagikan kepada masyarakat.
"Isi gunungan ini di antaranya terdiri dari barang produk UKM dan sembako. Melalui acara ini kami ingin mendekatkan koperasi dengan masyarakat," katanya.
"Totalnya ada 583 koperasi yang terdata secara badan hukum. Dari total tersebut yang aktif ada sebanyak 263 koperasi," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta Nur Haryani usai pelaksanaan Peringatan Hari Koperasi ke-71 di Benteng Vastenburg Solo, Minggu.
Ia mengatakan untuk koperasi yang tidak aktif sampai saat ini masih dilakukan pembinaan. Bahkan untuk tahun ini pihaknya belum berencana melakukan penutupan koperasi yang tidak aktif tersebut.
"Kami masih berupaya membina. Permasalahan yang dihadapi kebanyakan adalah pengurus lama sudah tua dan sampai saat ini belum ada regenerasi pengurus," katanya.
Meski demikian, dikatakannya, hingga saat ini perkembangan koperasi di Kota Solo dari tahun ke tahun makin baik. Menurut dia, terakhir ada penambahan 10 koperasi baru.
Untuk total aset yang dimiliki seluruh koperasi di Kota Solo sampai saat ini mencapai sekitar Rp600 miliar atau tumbuh 10 persen dibandingkan tahun lalu.
Ia berharap ke depan koperasi di Kota Solo terus berkembang seiring dengan inovasi yang dilakukan. Menurut dia, inovasi harus dilakukan agar dana bisa diputar sehingga berkembang.
"Bisa buka usaha kapling tanah atau toko modern yang menjual sembako," katanya.
Sementara itu, pada peringatan tersebut pihaknya menyelenggarakan acara gunungan dengan melibatkan sejumlah koperasi yang ada di Kota Solo. Totalnya ada 29 gunungan yang dibagikan kepada masyarakat.
"Isi gunungan ini di antaranya terdiri dari barang produk UKM dan sembako. Melalui acara ini kami ingin mendekatkan koperasi dengan masyarakat," katanya.