Banjarnegara (Antaranews Jateng) - Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang paling banyak dikeluhkan warga Kalibening, Banjarnegara pascagempa yang mengguncang wilayah setempat pada bulan April lalu, kata Kepala Puskesmas Kalibening Ristiyono SKM.

"Pascagempa yang mengguncang wilayah setempat pada bulan lalu, hingga memasuki bulan Ramadhan ini, kami paling banyak menerima keluhan penyakit ISPA," katanya di Banjarnegara, Rabu.

Karena itu, Puskesmas Kalibening, kata dia, secara rutin melakukan penyuluhan kepada maayarakat setempat untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat.  Hal tersebut, kata dia, bertujuan untuk mencegah berbagai penyakit.

Warga juga diingatkan untuk selalu memingkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing

"Konsumsi makanan bergizi, cuci tangan sebelum makan, olahraga, istirahat dengan cukup, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan perlu dilakukan oleh masyarakat," katanya.

Pola hidup bersih dan sehat, kata dia, dapat memgantisipasi penularan penyakit kepada semua warga masyarakat terdampak terutama yang berada di lokasi pengungsian.

Dia juga mengingatkan masyarakat bahwa Puskesmas Kalibening, membuka layanan kesehatan 24 jam bagi masyarakat setempat pada bulan Ramadhan 2018.

"Masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan bisa segera datang, karena kami membuka layanan kesehatan 24 jam," katanya.

Dia menjelaskan, pihaknya membuka layanan kesehatan di lima posko. Yaitu di posko desa Kasinoman, Kertosari, Plorengan, Sidakangen, dan juga posko induk di Puskesmas Kalibening," katanya.

"Pelayanan kesehatan di Puskesmas Kalibening merupakan posko induk sekaligus untuk manajemen pelayanan," katanya.

Dia juga menambahkan, petugas kesehatan yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat dibagi menjadi dua shif.

Shif pagi jam 09.00 WIB sampai dengan pukul 16.30 WIB, dilakukan oleh petugas kesehatan puskesmas yang memang sudah terjadwal.

"Sementara pukul 16.30 WIB hingga pukul 09.00 WIB dilakukan oleh tim kesehatan puskesmas dan dibantu oleh bidan desa setempat," katanya.

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024