Solo (Antaranews Jateng) - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mendorong pelaku usaha menciptakan iklim kondusif untuk menumbuhkan perekonomian dalam negeri.
"Belum lama ini Presiden Joko Widodo melantik sembilan komisioner KPPU, saat ini kami fokus ke sektor pangan, kesehatan, pendidikan, energi, transportasi, dan kelancaran logistik," kata Komisioner KPPU RI Chandra Setiawan di sela Seminar Nasional dengan tema "Pemberantasan Praktik Monopoli dan Kartel Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat" di Kampus Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta, Jumat.
Ia mengatakan salah satu yang diharapkan oleh pemerintah yaitu tercapainya efisiensi nasional. Dengan demikian maka kemampuan bersaing akan meningkat.
"Dengan begitu pula pelaku usaha lokal tidak hanya jago di dalam negeri tetapi juga mampu meningkatkan ekspor sehingga mendatangkan devisa untuk negara. Dampak positif selanjutnya yaitu dapat memperkuat rupiah kita, di situlah pentingnya efisiensi nasional terjadi," katanya.
Ia mengatakan efisiensi ini juga harus terjadi di level usaha sehingga selanjutnya mampu berkontribusi pada efisiensi nasional.
Ia mengatakan sejumlah kemudahan usaha di masyarakat saat ini berdampak positif terhadap tumbuhnya iklim usaha, di sisi lain memicu praktik persaingan usaha. Dalam hal ini, pihaknya berharap terjadi persaingan usaha yang sehat mulai dari usaha skala kecil hingga besar.
"Bukan malah membunuh satu sama lain. Inilah selanjutnya pentingnya kemitraan usaha kecil dengan besar, saling membutuhkan, memperkuat, mempercayai, dan menguntungkan. Diharapkan pula ke depan usaha mikro dan kecil bisa berkembang," katanya.
Pada seminar nasional tersebut pihaknya berupaya melakukan pencegahan pelanggaran, sosialisasi kebijakan, dan menanamkan nilai usaha di kampus.
"Harapan kami ke depan ketika mahasiswa sudah menjadi pemimpin usaha, betul-betul mendorong persaingan usaha yang sehat," katanya.
"Belum lama ini Presiden Joko Widodo melantik sembilan komisioner KPPU, saat ini kami fokus ke sektor pangan, kesehatan, pendidikan, energi, transportasi, dan kelancaran logistik," kata Komisioner KPPU RI Chandra Setiawan di sela Seminar Nasional dengan tema "Pemberantasan Praktik Monopoli dan Kartel Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat" di Kampus Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta, Jumat.
Ia mengatakan salah satu yang diharapkan oleh pemerintah yaitu tercapainya efisiensi nasional. Dengan demikian maka kemampuan bersaing akan meningkat.
"Dengan begitu pula pelaku usaha lokal tidak hanya jago di dalam negeri tetapi juga mampu meningkatkan ekspor sehingga mendatangkan devisa untuk negara. Dampak positif selanjutnya yaitu dapat memperkuat rupiah kita, di situlah pentingnya efisiensi nasional terjadi," katanya.
Ia mengatakan efisiensi ini juga harus terjadi di level usaha sehingga selanjutnya mampu berkontribusi pada efisiensi nasional.
Ia mengatakan sejumlah kemudahan usaha di masyarakat saat ini berdampak positif terhadap tumbuhnya iklim usaha, di sisi lain memicu praktik persaingan usaha. Dalam hal ini, pihaknya berharap terjadi persaingan usaha yang sehat mulai dari usaha skala kecil hingga besar.
"Bukan malah membunuh satu sama lain. Inilah selanjutnya pentingnya kemitraan usaha kecil dengan besar, saling membutuhkan, memperkuat, mempercayai, dan menguntungkan. Diharapkan pula ke depan usaha mikro dan kecil bisa berkembang," katanya.
Pada seminar nasional tersebut pihaknya berupaya melakukan pencegahan pelanggaran, sosialisasi kebijakan, dan menanamkan nilai usaha di kampus.
"Harapan kami ke depan ketika mahasiswa sudah menjadi pemimpin usaha, betul-betul mendorong persaingan usaha yang sehat," katanya.