Banjarnegara (Antaranews Jateng) - Fluktuasi suhu yang ekstrem dikhawatirkan bisa memengaruhi produksi ikan, kata Ketua Kelompok Pembudi Daya Ikan Mina Dadi Rejeki Banjarnegara Udiono.

"Pada tahun-tahun sebelumnya, fluktuasi suhu yang ekstrem memengaruhi jumlah produksi," kata Udiono di Banjarnegara, Rabu.

Dia menyebutkan, fluktuasi suhu biasanya terjadi saat suhu siang hari sangat panas namun pada malam hari sangat dingin.

"Contohnya memasuki bulan kemarau pada bulan Juni nanti, biasanya pada siang hari panas namun pada malam hari dingin sekali," katanya.

Kondisi cuaca tersebut, tambah dia, memengaruhi kondisi perikanan budi daya.

"Contohnya pada kondisi normal, dengan menggunakan kolam berdiameter 170 sentimeter bisa membudidayakan sekitar 5.000 bibit ikan, namun jika fluktuasi suhunya ekstrem produksi ikan bisa berkurang hingga 20 persen," katanya.

Untuk itu dia mengingatkan pembudidaya lain untuk meningkatkan perhatian pada saat kondisi cuaca kurang mendukung.

"Solusinya kita harus telaten, perhatian terhadap kondisi ikan harus ditingkatkan," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengingatkan pembudidaya ikan mengenai kemungkinan terjadinya fluktuasi suhu yang dikhawatirkan bisa memengaruhi produksi perikanan.

Kondisi demikian, dikhawatirkan menjadi kondisi lingkungan yang tidak ramah terhadap perikanan budi daya.

Untuk itu, para pembudidaya didorong untuk terus memberikan pakan yang berkualitas dan menggunakan benih unggul.

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024