Magelang (Antaranews Jateng) - Presiden International Council of Women (ICW) Jung Sook Kim bersama Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo berkunjung ke Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Ngadiharjo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu.
Jung Sook Kim dan Giwo beserta rombongan disambut pentas kesenian jatilan Turonggo Sari Mudho Desa Tawangsari, Kecamatan Ngadiharjo.
Mereka ingin melihat bangunan, sarana prasarana dan aktifitas yang ada di Balkondes Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur.
Giwo menuturkan pada 6-12 September 2018, Indonesia akan menjadi tua rumah kongres atau sidang umum United Nations-International Council of Women (ICW) ke-35 tahun 2018.
Menurut dia kegiatan bertaraf internasional tersebut akan digelar di Hotel INA Garuda Yogyakarta. Selain itu, nanti peserta juga akan diajak berkunjung dan menginap ke Balkondes-Balkodes yang ada di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
"Kehadiran saya bersama Jung Sook Kim ini ingin meninjau kesiapan lokasi acara untuk kegiatan akbar General Assembly ICW September mendatang," katanya.
Ia menjelaskan dalam General Assembly ICW nanti akan diikuti 1.000 peserta dari orgasisasi perempuan Indonesia dan dunia. Dari jumlah tersebut, 300 di antaranya merupakan delegasi dari 70 negara anggota PBB.
Guna menyongsong dan menyukseskan kegiatan tiga tahunan tingkat dunia tersebut, kini tengah dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak, seperti dengan institusi pemerintah, swasta juga dengan organisasi internasional.
"Kegiatan nantinya akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo. Sepanjang sejarah, sejak berdiri ICW baru pertama kali Indonesia menjadi tuan rumah Sidang Umum ICW," katanya.
Menurut dia dipilih balkondes untuk delegasi perempuan hebat sedunia ini bukan tanpa alasan, karena balkondes yang merupakan binaan Kementerian BUMN tersebut pengelolaanya atau pemberdayaanya diserahkan masyarakat desa, untuk meningkatkan ekonomi desa, di situ ada peran atau keterlibatan perempuan dan anak.
"Model pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan potensi perempuan dan anak serta potensi lainya akan kita tunjukan kepada mereka. Semoga bisa menjadi model di Indonesia dan dunia,” katanya.
Jung Sook Kim menuturkan, dipilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Sidang Umum ICW tahun 2018 ini ada beberapa alasan kuat yang melatarbelakanginya, antara lain Organisasi Kowani di Indonesia merupakan organisasi perempuan tertua dan terbanyak anggotanya. Selain itu, kreatifitas dan inovasi kegiatan untuk pemberdayaan masyarakat sudah terbukti dan teruji.
“Upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa, khususnya wanita melalui pembinaan ekonomi desa yang baik seperti balkondes ini, akan saya tunjukkan kepada dunia," katanya.
Jung Sook Kim dan Giwo beserta rombongan disambut pentas kesenian jatilan Turonggo Sari Mudho Desa Tawangsari, Kecamatan Ngadiharjo.
Mereka ingin melihat bangunan, sarana prasarana dan aktifitas yang ada di Balkondes Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur.
Giwo menuturkan pada 6-12 September 2018, Indonesia akan menjadi tua rumah kongres atau sidang umum United Nations-International Council of Women (ICW) ke-35 tahun 2018.
Menurut dia kegiatan bertaraf internasional tersebut akan digelar di Hotel INA Garuda Yogyakarta. Selain itu, nanti peserta juga akan diajak berkunjung dan menginap ke Balkondes-Balkodes yang ada di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
"Kehadiran saya bersama Jung Sook Kim ini ingin meninjau kesiapan lokasi acara untuk kegiatan akbar General Assembly ICW September mendatang," katanya.
Ia menjelaskan dalam General Assembly ICW nanti akan diikuti 1.000 peserta dari orgasisasi perempuan Indonesia dan dunia. Dari jumlah tersebut, 300 di antaranya merupakan delegasi dari 70 negara anggota PBB.
Guna menyongsong dan menyukseskan kegiatan tiga tahunan tingkat dunia tersebut, kini tengah dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak, seperti dengan institusi pemerintah, swasta juga dengan organisasi internasional.
"Kegiatan nantinya akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo. Sepanjang sejarah, sejak berdiri ICW baru pertama kali Indonesia menjadi tuan rumah Sidang Umum ICW," katanya.
Menurut dia dipilih balkondes untuk delegasi perempuan hebat sedunia ini bukan tanpa alasan, karena balkondes yang merupakan binaan Kementerian BUMN tersebut pengelolaanya atau pemberdayaanya diserahkan masyarakat desa, untuk meningkatkan ekonomi desa, di situ ada peran atau keterlibatan perempuan dan anak.
"Model pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan potensi perempuan dan anak serta potensi lainya akan kita tunjukan kepada mereka. Semoga bisa menjadi model di Indonesia dan dunia,” katanya.
Jung Sook Kim menuturkan, dipilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Sidang Umum ICW tahun 2018 ini ada beberapa alasan kuat yang melatarbelakanginya, antara lain Organisasi Kowani di Indonesia merupakan organisasi perempuan tertua dan terbanyak anggotanya. Selain itu, kreatifitas dan inovasi kegiatan untuk pemberdayaan masyarakat sudah terbukti dan teruji.
“Upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa, khususnya wanita melalui pembinaan ekonomi desa yang baik seperti balkondes ini, akan saya tunjukkan kepada dunia," katanya.