Magelang (Antaranews Jateng) - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menyerahkan penghargaan kepada tiga pemenang ajang Kreativitas dan Inovasi (Kreanova) 2018 di sela upacara puncak peringatan Hari Jadi Ke-1112 Kota Magelang, Rabu.
Para penerima penghargaan itu, adalah Wiku Endrosmoyo dengan karya berupa limbah "compact disc" untuk berhitung, Sulistyono dan Ahmad dengan karya Restainer Baszain, serta Purwadi dengan karya Up&Down Draft Separator Open Feeder Gsifier Incenerator.
Wali Kota Sigit menyatakan bangga terhadap para pemenang lomba tersebut karena menjadi salah satu wujud keberhasilan pemerintah mendorong masyarakat untuk melahirkan berbagai ide kreatif yang bermanfaat bagi khalayak.
Terkait dengan hari jadi kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu, ia mengatakan bahwa hingga medio 2017 berbagai prestasi telah diraih Kota Magelang karena kerja keras seluruh elemen masyarakat bersama pemerintah.
"Tanpa peran masyarakat, mimpi membangun Kota Magelang tidak mungkin terwujud," ujarnya.
Ia mengatakan peringatan hari jadi kota tersebut menjadi kesempatan yang baik bagi seluruh komponen masyarakat untuk mengembalikan kepada ingatan bersama bahwa Kota Magelang sejak masa lalu sebagai kota yang istimewa.
"Dengan begitu, kita akan termotivasi untuk berkompetisi dengan kreatif dan inovatif demi kemajuan Kota Magelang," katanya.
Ke depan, katanya, kehidupan masyarakat dengan kotanya harus makin maju, berjaya, dan tinggal dengan nyaman di daerah yang juga telah dikenal sebagai "Kota Sejuta Bunga" itu.
Puncak peringatan Hari Jadi Ke-1112 Kota Magelang, juga dimeriahkan dengan pentas kuda lumping oleh grup "Yaksa Dewa" Kelurahan Jurangomboi Utara, Kecamatan Magelang Selatan dan atraksi marching band SMK Kesdam IV/Diponegoro di Kota Magelang.
Berbagai kegiatan mewarnai peringatan hari jadi tersebut, antara lain jalan santai, tirakatan dan doa bersama lintas agama, tradisi pementasan wayang di Kampung Meteseh, tempat ditemukan Prasasti Mantyasih sebagai salah satu sumber penting penentuan hari jadi Kota Magelang, perayaan Gerebeg Gethuk, kirab budaya, dan ziarah ke makam para wali kota setempat pada masa lalu. (hms).
Para penerima penghargaan itu, adalah Wiku Endrosmoyo dengan karya berupa limbah "compact disc" untuk berhitung, Sulistyono dan Ahmad dengan karya Restainer Baszain, serta Purwadi dengan karya Up&Down Draft Separator Open Feeder Gsifier Incenerator.
Wali Kota Sigit menyatakan bangga terhadap para pemenang lomba tersebut karena menjadi salah satu wujud keberhasilan pemerintah mendorong masyarakat untuk melahirkan berbagai ide kreatif yang bermanfaat bagi khalayak.
Terkait dengan hari jadi kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu, ia mengatakan bahwa hingga medio 2017 berbagai prestasi telah diraih Kota Magelang karena kerja keras seluruh elemen masyarakat bersama pemerintah.
"Tanpa peran masyarakat, mimpi membangun Kota Magelang tidak mungkin terwujud," ujarnya.
Ia mengatakan peringatan hari jadi kota tersebut menjadi kesempatan yang baik bagi seluruh komponen masyarakat untuk mengembalikan kepada ingatan bersama bahwa Kota Magelang sejak masa lalu sebagai kota yang istimewa.
"Dengan begitu, kita akan termotivasi untuk berkompetisi dengan kreatif dan inovatif demi kemajuan Kota Magelang," katanya.
Ke depan, katanya, kehidupan masyarakat dengan kotanya harus makin maju, berjaya, dan tinggal dengan nyaman di daerah yang juga telah dikenal sebagai "Kota Sejuta Bunga" itu.
Puncak peringatan Hari Jadi Ke-1112 Kota Magelang, juga dimeriahkan dengan pentas kuda lumping oleh grup "Yaksa Dewa" Kelurahan Jurangomboi Utara, Kecamatan Magelang Selatan dan atraksi marching band SMK Kesdam IV/Diponegoro di Kota Magelang.
Berbagai kegiatan mewarnai peringatan hari jadi tersebut, antara lain jalan santai, tirakatan dan doa bersama lintas agama, tradisi pementasan wayang di Kampung Meteseh, tempat ditemukan Prasasti Mantyasih sebagai salah satu sumber penting penentuan hari jadi Kota Magelang, perayaan Gerebeg Gethuk, kirab budaya, dan ziarah ke makam para wali kota setempat pada masa lalu. (hms).