Karanganyar (Antaranews Jateng) - Musisi dunia David Foster mengaku antusias melakukan konser di bangunan sejarah "De Tjolomadoe" pada Sabtu (23/3) malam.
"Baru pertama kali saya konser di Indonesia dengan nuansa heritage," katanya pada jumpa pers konser bertaraf internasional Hitman David Foster and Friends di De Tjolomadoe Karanganyar, Sabtu.
Pada konser tersebut, pencipta lagu ternama tersebut menggandeng sejumlah penyanyi dari dalam dan luar negeri di antaranya Brian McKnight, Anggun C Sasmi, Sandi Sandoro, Dira Sugandi, dan penyanyi pendatang baru Yura Yunita.
Pada kesempatan tersebut Anggun C Sasmi mengaku antusias ketika diminta untuk menyanyi di bekas Pabrik Gula (PG) Colomadu tersebut.
"Awalnya saya ragu karena saya pikir ini kan pabrik, tetapi setelah saya tahu kalau bangunan ini telah direvitalisasi saya langsung semangat karena merasakan suasana baru sebagai tempat konser," katanya.
Penyanyi asal Indonesia yang saat ini menjadi warga negara Prancis ini mengatakan sangat menunggu kesempatan untuk konser di daerah.
"Kalau biasanya kan hanya Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Ketika akhirnya bisa ke Solo saya senang sekali," katanya.
Sementara itu, pada konser tersebut panitia menggunakan ruang indoor berkapasitas 3.000 penonton. CEO Rajawali Indonesia sekaligus promotor konser Anas Syahirul Alimi mengatakan panitia hanya menyediakan sebanyak 2.100 tiket untuk dijual kepada penonton.
"Kalau kapasitasnya memang 3.000 tetapi kami hanya jual 2.100 tiket. Kami tidak ingin mengambil risiko nantinya bangunan rusak," katanya.
"Baru pertama kali saya konser di Indonesia dengan nuansa heritage," katanya pada jumpa pers konser bertaraf internasional Hitman David Foster and Friends di De Tjolomadoe Karanganyar, Sabtu.
Pada konser tersebut, pencipta lagu ternama tersebut menggandeng sejumlah penyanyi dari dalam dan luar negeri di antaranya Brian McKnight, Anggun C Sasmi, Sandi Sandoro, Dira Sugandi, dan penyanyi pendatang baru Yura Yunita.
Pada kesempatan tersebut Anggun C Sasmi mengaku antusias ketika diminta untuk menyanyi di bekas Pabrik Gula (PG) Colomadu tersebut.
"Awalnya saya ragu karena saya pikir ini kan pabrik, tetapi setelah saya tahu kalau bangunan ini telah direvitalisasi saya langsung semangat karena merasakan suasana baru sebagai tempat konser," katanya.
Penyanyi asal Indonesia yang saat ini menjadi warga negara Prancis ini mengatakan sangat menunggu kesempatan untuk konser di daerah.
"Kalau biasanya kan hanya Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Ketika akhirnya bisa ke Solo saya senang sekali," katanya.
Sementara itu, pada konser tersebut panitia menggunakan ruang indoor berkapasitas 3.000 penonton. CEO Rajawali Indonesia sekaligus promotor konser Anas Syahirul Alimi mengatakan panitia hanya menyediakan sebanyak 2.100 tiket untuk dijual kepada penonton.
"Kalau kapasitasnya memang 3.000 tetapi kami hanya jual 2.100 tiket. Kami tidak ingin mengambil risiko nantinya bangunan rusak," katanya.