Semarang, ANTARA JATENG - Dafam Hotel Management (DHM) menyiapkan lima proyek hotel baru yang pengelolaannya berada di bawah naungannya tersebar di berbagai kota di Indonesia pada tahun depan.

"Ada lima proyek kami pada tahun depan, yakni Yogyakarta, Lubuklinggau, Jakarta, Lombok, dan Surabaya," kata Founder and Chief Executive Officer (CEO) DHM Andhy Irawan di Semarang, Rabu.

Untuk lima hotel baru yang sedang disiapkan itu memang bukan milik Dafam, kata dia, melainkan DHM hanya sebagai operator yang tetap akan bermain di pangsa hotel berbintang 2, 2 Plus, 3, dan 4.

Menurut dia, pangsa "budget hotel" dan "economic hotel" yang menjadi "concern" DHM selama ini masih terbuka lebar, termasuk di kota-kota besar sehingga DHM optimistis menghadapi persaingan.

Termasuk di Semarang, kata dia, sebenarnya tidak perlu banyak berwacana, berseminar, dan berdiskusi untuk meningkatkan potensi pariwisata agar mendatangkan banyak wisatawan berkunjung.

"Intinya, semua `stakeholder` langsung turun menggarap karena potensi wisata, seperti di Semarang ini sangat besar. Namun, selama ini kan para `stakeholder` belum saling bersinergi," katanya.

Ia menyebutkan DHM sekarang ini mengelola sebanyak 26 hotel yang ada di Indonesia, termasuk lima hotel milik Dafam dari target sebanyak 100 hotel yang diharapkan tercapai pada 2025.

"Sebenarnya ada 32 hotel, tetapi beberapa di antaranya diputus kerja samanya karena tidak berkomitmen dan tidak sejalan dengan asas manfaat bisnis Dafam. Jadi, sekarang ada 26 hotel," katanya.

Pada tahun depan, kata dia, dilakukan pula pertemuan dengan 20 investor mengenai investasi yang diharapkan bisa berjalan lancar dengan pengembangan perhotelan yang dilakukan oleh DHM.

Apalagi, Andhy mengatakan Dafam Group yang menaungi DHM tengah menyiapkan IPO (initial public offering) atau penawaran saham perdana yang ditargetkan bisa dilakukan pada kuartal pertama 2018.

"Sekarang ini masih tahap persiapan. Dengan IPO akan mengembangkan lebih besar karena Dafam Group juga menggarap residential (perumahan) dan lifestyle, selain bisnis perhotelan," katanya.

Dalam bisnis perhotelan, kata dia, DHM juga menggarap "our business" di lima hotel yang dimilikinya, selain mengoperatori hotel-hotel yang tersebar di berbagai wilayah.

"Untuk persiapan IPO, boleh dikatakan sudah 60 persen. Memang ada percepatan dari target awal. Sekarang masih tahap persiapan. Mudah-mudahan, nanti kuartal pertama tahun depan," pungkas Andhy.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024