Semarang, ANTARA JATENG - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Tengah menyatakan calon pengusaha harus berani dan kreatif agar siap menghadapi persaingan.

"Berani mengubah pola pikir dan kreatif agar bisa mengikuti perkembangan pada era digital," kata Kompartemen Industri Kreatif Berbasis Media Hipmi Jawa Tengah Denny Setiawan di Semarang, Jumat.

Terkait dengan hal itu, salah satu calon Ketua Umum Hipmi Jateng periode 2017 s.d. 2020 ini mengatakan bahwa ke depan akan terus berupaya mengubah pola pikir generasi muda untuk tidak lagi menggantungkan nasib pada lowongan pekerjaan yang ada.

"Seharusnya mahasiswa setelah lulus kuliah bukan mau bekerja di mana, melainkan bekerja apa. Ketika mereka sudah bisa menentukan mau bekerja apa, yang itu artinya adalah membuat sebuah usaha, dia akan mampu menyerap tenaga kerja yang ada di sekitarnya," katanya.

Ketika jumlah pengusaha yang ada di suatu daerah makin banyak, akan makin maju pula daerah tersebut.

Untuk bisa menjadi pengusaha, menurut Denny, tidak dibutuhkan sekolah khusus yang pada akhirnya menghabiskan banyak biaya.

"Yang dibutuhkan adalah keberanian, kreativitas, pengalaman hidup, dan `networking`," katanya.

Mengenai kreativitas tersebut, salah satu yang disoroti adalah perkembangan era digital yang berdampak pada kecepatan di semua sektor.

"Saat ini kecepatan adalah jenderal di semua hal. Dengan perkembangan digital, kita bisa memaksimalkan potensi daerah. Bukan berarti setiap potensi daerah harus disamakan, tetapi paling tidak bisa dioptimalkan," katanya.

Dalam hal ini, Hipmi mampu memberikan sarana dan menjadi wadah yang kuat untuk menularkan virus pengusaha di semua kalangan.


Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024