Semarang, ANTARA JATENG - Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (PP) Kota Semarang Joko Santoso memandang perlu penanaman nilai-nilai Pancasila terhadap anak bangsa sejak mereka usia dini.
"Penanaman nilai-nilai Pancasila sejak dini sangat penting, yakni mulai pendidikan anak usia dini (PAUD)," katanya di Semarang, Kamis, merefleksikan Hari Lahir Pancasila.
Penanaman nilai-nilai Pancasila, kata dia, harus disertai pula dengan kegiatan nyata yang berkaitan dengan semangat dan prinsip yang diamanatkan Pancasila.
Bila perlu, kata dia, kurikulum mengenai Pancasila harus diperbanyak dalam bentuk-bentuk kegiatan sosial yang menanamkan nilai luhur yang terkandung di setiap butir Pancasila.
"Jika ditanamkan sejak dini akan tumbuh nilai-nilai Pancasila yang lebih kental sehingga di kemudian hari tidak mudah dipengaruhi hal-hal yang jauh dari norma kehidupan berbangsa dan bernegara," tegasnya.
Menurut Wakil Ketua DPRD Kota Semarang itu, Pancasila dalam setiap butirnya sudah mengandung pedoman dan aturan untuk berkehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Akan tetapi, diakuinya, sebagian masyarakat masih kurang memahami makna-makna yang terkandung di dalam Pancasila sehingga menimbulkan karut marut akibat kepentingan politik sesaat.
"Dengan momentum Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni, seharusnya mengingatkan kembali bagaimana orang itu berketuhanan, berkemanusiaan, bergotong royong, bermusyawarah, dan berkeadilan sosial," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, nilai-nilai Pancasila perlu ditanamkan kepada generasi muda yang kelak akan menjadi penerus bangsa agar tidak tercerabut dari sejarah bangsanya.
"Jika masyarakat Indonesia sekarang melaksanakan butir-butir yang ada di dalam Pancasila, kehidupan berbangsa dan bernegara tidak akan seperti sekarang," kata politikus Partai Gerindra itu.
Semestinya, menurut Joko, kondisi sekarang menjadi pembelajaran untuk lebih menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi muda yang kelak akan memimpin bangsa ini.
"Penanaman nilai-nilai Pancasila sejak dini sangat penting, yakni mulai pendidikan anak usia dini (PAUD)," katanya di Semarang, Kamis, merefleksikan Hari Lahir Pancasila.
Penanaman nilai-nilai Pancasila, kata dia, harus disertai pula dengan kegiatan nyata yang berkaitan dengan semangat dan prinsip yang diamanatkan Pancasila.
Bila perlu, kata dia, kurikulum mengenai Pancasila harus diperbanyak dalam bentuk-bentuk kegiatan sosial yang menanamkan nilai luhur yang terkandung di setiap butir Pancasila.
"Jika ditanamkan sejak dini akan tumbuh nilai-nilai Pancasila yang lebih kental sehingga di kemudian hari tidak mudah dipengaruhi hal-hal yang jauh dari norma kehidupan berbangsa dan bernegara," tegasnya.
Menurut Wakil Ketua DPRD Kota Semarang itu, Pancasila dalam setiap butirnya sudah mengandung pedoman dan aturan untuk berkehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Akan tetapi, diakuinya, sebagian masyarakat masih kurang memahami makna-makna yang terkandung di dalam Pancasila sehingga menimbulkan karut marut akibat kepentingan politik sesaat.
"Dengan momentum Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni, seharusnya mengingatkan kembali bagaimana orang itu berketuhanan, berkemanusiaan, bergotong royong, bermusyawarah, dan berkeadilan sosial," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, nilai-nilai Pancasila perlu ditanamkan kepada generasi muda yang kelak akan menjadi penerus bangsa agar tidak tercerabut dari sejarah bangsanya.
"Jika masyarakat Indonesia sekarang melaksanakan butir-butir yang ada di dalam Pancasila, kehidupan berbangsa dan bernegara tidak akan seperti sekarang," kata politikus Partai Gerindra itu.
Semestinya, menurut Joko, kondisi sekarang menjadi pembelajaran untuk lebih menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi muda yang kelak akan memimpin bangsa ini.