Kudus, ANTARA JATENG - Sebanyak 20 anak jalanan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bakal dilatih beternak kambing untuk mendorong mereka hidup mandiri dan tidak lagi ke jalan mengamen maupun meminta-minta uang kepada masyarakat.

Menurut Kepala Bidang Pelayanan Rehabilitasi Sosial, Bantuan Perlindungan, dan Jaminan Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Kudus Sutrimo di Kudus, Selasa, kambing yang akan diberikan kepada anak jalanan di Kabupaten Kudus merupakan bantuan dari Provinsi Jateng.

Rencananya, kata dia, terdapat 20 anak jalanan yang akan mendapatkan bantuan kambing sebagai stimulan untuk mendorong mereka berwira swasta.

Ia mengatakan, puluhan anak jalanan yang direkomendasikan tersebut merupakan pilihan, karena sebelumnya juga dilakukan verifikasi penerima bantuan tersebut.

"Kami mengingatkan mereka, agar tidak lagi turun ke jalanan untuk meminta-minta atau mengamen karena sudah dibantu kambing untuk dikembangbiakkan," ujarnya ditemui usai memberikan pengarahan dan bimbingan teknis terhadap anak jalanan di aula Dinas Sosial Kudus.

Kalaupun nantinya bisa berkembang, dia yakin, bisa dijadikan modal untuk meningkatkan perekonomian keluarga.

Beberapa anak jalanan, katanya, mengusulkan bantuan peralatan memasak serta gerobak untuk berjualan.

"Usulan tersebut untuk kaum perempuan, karena mereka lebih tertarik menekuni usaha kuliner serta ada yang menginginkan usaha dagang, dibandingkan beternak," ujarnya.

Ia mengatakan, nantinya ada petugas yang akan mendampingi mereka, sehingga bantuan kambing tersebut bisa dipelihara dengan baik sekaligus untuk mengawasi agar bantuan tersebut tidak dijual.

Jumlah anak jalanan yang terdata oleh Dinas Sosial setempat, tercatat ada 150-an orang yang tersebar di Desa Demaan, Kecamata Kota dan Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.

Sementara itu, salah seorang anak jalanan Vidi Andika warga Kecamatan Kota Kudus mengaku, siap merawat hewan ternak yang akan diterima dari pemerintah.

"Saya juga berjanji tidak akan mengamen lagi, karena sudah dimodali kambing untuk dikembangbiakkan," ujarnya.

Penghasilan rata-rata per hari saat mengamen, kata dia, bervariasi, ketika ramai bisa mencapai Rp40.000 dibagi dua dengan temannya.

Vidi yang hanya lulusan SD itu juga berkeinginan melanjutkan pendidikannya sepanjang gratis.

"Saya bersedia melanjutkan sekolah, jika ada yang bersedia membiayai karena orang tua memang tidak mampu membiayai," ujarnya.


Pewarta : Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor :
Copyright © ANTARA 2024