Semarang, ANTARA JATENG - Totok Turodhi (57), seorang penjual kelapa di Pasar Jatingaleh, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin, tewas dibacok mantan menantunya saat sedang berjualan di pasar tersebut.
Kapolsek Banyumanik Retno Yuli mengatakan pelaku Sigit Prasetyo (30) diduga sudah merencanakan perbuatan terhadap mantan mertuanya tersebut.
"Sudah direncanakan, dari rumah sudah membawa parang," katanya.
Menurut Yuli, warga Kesongo, Tuntang, Kabupaten Ungaran itu nekat menghabisi mantan mertunya karena merasa sakit hati.
Pelaku kemudian menemui mantan mertunya itu saat sedang berdagang di pasar.
Tersangka langsung menyerang korban dengan parang yang sudah dibawanya.
Senjata tajam pelaku sempat terjatuh sebelum akhirnya ia menggunakan parang yang biasa dipakai korban untuk membelah kelapa.
Korban tewas dengan banyak luka bacokan di tubuh dan kepala.
"Pelaku sempat akan kabur sebelum akhirnya ditangkap anggota Babinkamtibmas yang sedang patroli," katanya.
Sementara itu, tersangka Sigit Prasetyo mengaku sakit hati terhadap mantan mertuanya itu.
Menurut dia, korban pernah dua kali mengirim pesan singkat melalui telepon seluler yang isinya mengatakan dirinya tidak pernah menafkahi kedua anaknya.
Pelaku sudah sempat dua kali mencari korban di pasar namun tidak bertemu.
"Bawa parang dari rumah. Naik bus, turun di pasar lalu langsung saya bacok," katanya.
Tersangka sendiri pernah menikahi anak korban yang bernama Muji Lestari dan dikaruniai dua anak.
Kapolsek Banyumanik Retno Yuli mengatakan pelaku Sigit Prasetyo (30) diduga sudah merencanakan perbuatan terhadap mantan mertuanya tersebut.
"Sudah direncanakan, dari rumah sudah membawa parang," katanya.
Menurut Yuli, warga Kesongo, Tuntang, Kabupaten Ungaran itu nekat menghabisi mantan mertunya karena merasa sakit hati.
Pelaku kemudian menemui mantan mertunya itu saat sedang berdagang di pasar.
Tersangka langsung menyerang korban dengan parang yang sudah dibawanya.
Senjata tajam pelaku sempat terjatuh sebelum akhirnya ia menggunakan parang yang biasa dipakai korban untuk membelah kelapa.
Korban tewas dengan banyak luka bacokan di tubuh dan kepala.
"Pelaku sempat akan kabur sebelum akhirnya ditangkap anggota Babinkamtibmas yang sedang patroli," katanya.
Sementara itu, tersangka Sigit Prasetyo mengaku sakit hati terhadap mantan mertuanya itu.
Menurut dia, korban pernah dua kali mengirim pesan singkat melalui telepon seluler yang isinya mengatakan dirinya tidak pernah menafkahi kedua anaknya.
Pelaku sudah sempat dua kali mencari korban di pasar namun tidak bertemu.
"Bawa parang dari rumah. Naik bus, turun di pasar lalu langsung saya bacok," katanya.
Tersangka sendiri pernah menikahi anak korban yang bernama Muji Lestari dan dikaruniai dua anak.