Magelang (ANTARA) - Uskup Semarang Monsinyur Robertus Rubiyatmoko mengajak umat Katolik di wilayah itu untuk bersikap rendah hati dalam menjalani peziarahan kehidupan.
"Kita patut rendah hati, bukan karena kehebatan kita, tetapi karena Allah yang menumbuhkan dan mengembangkan kehidupan kita. Kita mencoba 'ngopeni' (merawat), menyirami, memupuk, menyiangi, supaya iman tumbuh dan berkembang dengan baik," katanya di Magelang, Senin petang.
Ia mengatakan hal itu saat menjadi selebran utama Perayaan Ekaristi HUT Ke-58 Kevikepan Kedu dengan tema "Berziarah dan Berbuah: Semakin Katolik dan Apostolik" di Gereja Santo Antonius Padua Muntilan, Kabupaten Magelang dengan didampingi, antara lain Vikaris Episkopal (Vikep) Kedu Romo Antonius Dodit Haryono Pr dan Vikep Kategorial Keuskupan Agung Semarang Romo Yohanes Dwi Harsanto Pr.
Ia mengemukakan pentingnya umat memperkuat doa dan pelayanan pastoral supaya iman kekatolikan semakin diteguhkan dan pewartaan kabar keselamatan Allah sampai ke mana-mana.
"Selalu bersyukur atas apa yang kita lakukan dari tahun ke tahun menjadi sempurna," ucapnya dalam misa secara meriah diikuti sekitar 800 umat dari berbagai paroki dan komunitas biarawan dan biarawati di Kevikepan Kedu yang meliputi Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, sebagian Kabupaten Semarang, dan Kota Magelang.
Ia menyebut umat Kevikepan Kedu selama ini menapaki jalan peziarahan kehidupan melalui berbagai karya seperti pastoral, kesehatan, pendidikan, dan sosial.
Berbagai terobosan karya, ucapnya, juga dilakukan untuk memperbarui diri dan mencari "wajah Allah" melalui peziarahan kehidupan dalam kebersamaan.
Ia menyebut berbagai buah peziarahan itu, antara lain semangat kasih, persaudaraan, dan pelayanan nyata. Umat Katolik di Kevikepan Kedu saat ini sekitar 28 ribu orang.
"Ke depan penting untuk meningkatkan kekatolikan kita dengan tekun dalam iman, makin kuat beriman. Terima kasih dengan karya kerasulan selama ini sehingga makin banyak orang mengetahui Kristus dan percaya Kristus. Lanjutkan peziarahan dengan semangat baru, bertumbuh dalam iman, dan berbuah dalam kasih," kata dia.
Vikep Kedu Romo Antonius Dodit Haryono menjelaskan perayaan HUT Ke-58 Kevikepan Kedu fokus pada edukasi, rohani, dan aksi sehingga perayaan menjadi inspirasi untuk berbagai aksi penuh kasih bagi lingkungan dan sesama yang menderita,
"Kita hadir menjadi tanda berkat, semakin Katolik dan apostolik. Kita diminta terus tumbuh dan mengembangkan karya-karya warisan iman, tempat-tempat di mana tonggak-tonggak iman Kayolik ada di Kedu. Kita hayati sehinggan iman Katolik makin berbuah dalam ziarah sebagai umat Allah," kata dia.
Puncak perayaan itu juga ditandai dengan pemotongan tumpeng, pementasan beberapa kesenian di halaman Museum Misi Muntilan, dan makan bersama oleh umat, para romo, bruder, dan suster.

