Jakarta Antara Jateng - Layanan belanja online-to offline (O2O), dari toko online ke toko konvensional, menurut Alfacart.com mendapat respon yang baik di masyarakat.
"Animo untuk O2O sangat bagus, untuk payment (pembayaran) dan pick up (pengambilan barang)," kata CEO Alfacart.com Catherine Sutjahyo di Jakarta, Rabu (9/11).
Layanan tersebut dianggap yang paling nyaman oleh konsumen karena tidak perlu pergi ke bank atau ATM untuk membayar tagihan belanja online melainkan dapat melalui Alfamart, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kartu debit atau kartu kredit.
Menurut Catherine, lebih dari 70 persen konsumen toko online tersebut memilih metode pembayaran langsung di kasir.
Sementara itu, sekitar 60 persen konsumen menyukai mengambil barang langsung di toko terdekat untuk alasan kepraktisan, terutama bila tidak ada orang di rumah.
Catherine mencatat kini ada lebih dari 8.000 Alfamart tersebar di seluruh Indonesia yang terintegrasi dengan layanan Alfacart.com.
Ia menambahkan akan mengembangkan cara agar belanja online semakin nyaman bagi konsumen.
"Animo untuk O2O sangat bagus, untuk payment (pembayaran) dan pick up (pengambilan barang)," kata CEO Alfacart.com Catherine Sutjahyo di Jakarta, Rabu (9/11).
Layanan tersebut dianggap yang paling nyaman oleh konsumen karena tidak perlu pergi ke bank atau ATM untuk membayar tagihan belanja online melainkan dapat melalui Alfamart, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kartu debit atau kartu kredit.
Menurut Catherine, lebih dari 70 persen konsumen toko online tersebut memilih metode pembayaran langsung di kasir.
Sementara itu, sekitar 60 persen konsumen menyukai mengambil barang langsung di toko terdekat untuk alasan kepraktisan, terutama bila tidak ada orang di rumah.
Catherine mencatat kini ada lebih dari 8.000 Alfamart tersebar di seluruh Indonesia yang terintegrasi dengan layanan Alfacart.com.
Ia menambahkan akan mengembangkan cara agar belanja online semakin nyaman bagi konsumen.