Solo (ANTARA) - Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana aplikasi di ponsel anda bisa tetap aman dari serangan siber? Di balik pembaruan (update) perangkat lunak yang rutin anda terima, ada sebuah sistem komunikasi di balik layar yang digunakanoleh para pengembang di seluruh dunia untuk saling mengingatkan adanya bahaya.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh penulis dan tim berhasil mengungkap “jejak digital” ini. Para pengembang software ternyata menggunakan semacam “kode universal” untuk menandai celah keamanan, baik di dalam sistem internal mereka maupun di forum-forum diskusi online.
Meninggalkan Peringatan di Dalam “Dapur” Digital
Bayangkan para pengembang ini seperti koki yang bekerja di sebuah dapur besar. Ketika mereka menemukan ada bahan yang hampir busuk atau alat yang rusak, mereka akan menempelkan label peringatan agar rekan lainnya tidak menggunakannya. Hal yang sama terjadi di dunia software.
Penelitian yang pertama membedah ribuan “resep” atau kode program di perangkat lunak open source yang ada di GitHub, sebuah platform kolaborasi developer terbesar. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa para pengembang sering menyisipkan catatan kecil yang berisi kode khusus, yang paling populer adalah CVE (Common Vulnerabilities and Exposures).
“Kode CVE ini ibarat nomor registrasi untuk setiap masalah keamanan yang ditemukan,” jelas Yusuf Sulistyo Nugroho, salah satu peneliti.
Dengan adanya kode ini, setiap pengembang di seluruh dunia langsung tahu masalah spesifik apa yang sedang dibicarakan, tanpa perlu penjelasan panjang lebar. Yang lebih penting, sebagian besar kode peringatan inimerujuk pada masalah dengan tingkat ancaman yang sangat berbahaya, yang jika dibiarkan bisa berakibat fatal bagi keamanan data pengguna.
Praktik ini ternyata menyebar di berbagai jenis proyek digital. Tidak hanya pada aplikasi yang langsung kita gunakan, tetapi juga pada “bahan-bahan dasar” pengembang internet itu sendiri. Banyak dari penanda CVE ini ditemukan dalam kode-kode pustaka (libraries) dan kerangka kerja (frameworks), yaitu komponen fundamental yang dipakai oleh jutaan pengembang lain untuk membangun aplikasi mereka.
Artinya, satu peringatan keamanan yang ditinggalkan di kode dasar inibisa mencegah terjadinya bencana keamanan di ribuanaplikasi turunan lainnya. Ini adalah efek domino yang sangat krusial dalam menjaga ekosistem digital global agar tetapsehat dan aman.
Lebih dari sekadar label “bahaya”, catatan yang ditinggalkan para pengembang ini sangat informatif. Mereka tidak hanya memberi tahu adanya masalah, tetapi juga menjelaskan mengapa bagian kode tersebut rentan dan apa dampaknya jika tidak segera diperbaiki.
Terkadang, mereka bahkan menyertakan tautan langsung dalam laporan kerentanan atau diskusi tentang cara menambal celah tersebut.
Tentunya ini mengubah komentar kode yang sederhana menjadi sebuah pusat informasi kecil, yang memungkinkan pengembang lain dapat memahami masalah secara komprehensif dan mengambil tindakan perbaikan dengan cepat dan tepatsasaran.
Gotong Royong di Forum Online
Tak hanya saling mengingatkan lewat catatan internal perangkat lunak, para pahlawan digital ini juga berdiskusi secara terbuka di forum-forum online komunitas mereka atau platform tanya-jawab seperti Stack Overflow.
Ketika seorang pengembang bingung cara menambal sebuah celah keamanan, mereka akan bertanya di forum ini dengan mencantumkan kode CVE yang sama. Seketika, ribuan pengembang lain dari berbagai negara bisa ikut membantu memberikan solusi. Ini adalah bentuk tanggung jawab global untuk bergotong royong memerangi ancaman siber.
Dinamika di forum diskusi ini sangat menarik. Forum ini bukan sekadar sebagai tempat bertanya, melainkan sebuah wadah pertukaran informasi dan pengetahuan yang berlangsung terus menerus selama 24 jam. Jawaban yang diberikan seringkali bukan hanya teori, tetapi solusi praktis berupa potongan kode dan bisa langsung diterapkan.
Sebuah jawaban yang bermanfaat yang diberikan oleh seorang ahli di suatu wilayah, misalnya, bisa dibaca dan dimanfaatkan oleh ribuan pengembang lain di berbagai wilayah lainnya dalam hitungan menit, bahkan dari lintas negara.
Kecepatan penyebaran informasi dan solusi inilah yang menjadi senjata utama para pengembang untuk selangkah lebih maju dari para peretas.
Kolaborasi global ini juga menunjukkan bahwa keamanan siber adalah tanggung jawab bersama tanpa memandang batas negara ataupun perusahaan. Seorang pengembang dari perusahaan raksasa bisa saja membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh seorang pengembang independen di negara berkembang, dan sebaliknya.
“Tidak ada ego sektoral, yang ada hanyalah tujuan bersama untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih tangguh. Forum seperti Stack Overflow menjadi bukti nyata bahwa semangat open sourcedan kolaborasi adalah fondasi terkuat dalam menghadapitantangan keamanan siber yang terus berevolusi,” katanya.
Apa Artinya Ini Bagi Anda?
Praktik menandai bahaya menggunakan kode ini adalah salah satu solusi yang tepat dalam melindungi kita semua di dunia maya. Dengan adanya kode universal ini, celah keamanan pada aplikasi perbankan, media sosial, hingga game favorit Anda bisa ditemukan dan diperbaiki jauh lebih cepat, seringkali bahkan sebelum para peretas sempat menemukannya.
Sistem komunikasi ini memastikan bahwa saat satu celah keamanan ditemukan di satu belahan dunia, pengembang di belahan dunia lain bisa segera mengetahuinya dan melindungi sistem mereka sebelum diserang.
Secara lebih detil, setiap kali Anda melakukan transaksi perbankan online dengan aman, itu karena pengembang telah bekerja keras menambal celah yang mungkin bisa dieksploitasi. Ketika akun media sosial Anda aman dari pembajakan, itu adalah hasil dari diskusi dan perbaikan berkelanjutan di kalangan komunitas pengembang.
Bahkan, saat Anda mengunduh aplikasi baru tanpa khawatir ada program jahat yang mengintai, itu semua berkat sistem peringatan dini yang telah dibangun secara kolektif ini.
Jadi, saat Anda merasa aman menggunakan teknologi digital, ingatlah bahwa ada kerja senyap para pengembang di seluruh dunia yang terus-menerus berkomunikasi lewat “kode universal” ini untuk memastikan data dan privasi Anda tetap terjaga.
*Dosen Prodi Magister Informatika UMS, sekaligus kolaborator riset dengan Nara Institute of Science and Technology, Jepang

