Dalam penanaman pohon di kawasan pegunungan Kendeng yang berada di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kudus, para mahasiswa didampingi dosen serta kepala desa, camat dan aparat Polsek Undaan.
Menurut Koordinator Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Undip M. Iqbal Bashir di Kudus, Jumat, penghijauan tersebut merupakan salah satu upaya mengingatkan para generasi muda, khususnya para peserta KKN untuk mendukung penghijauan yang selama ini digalakkan pemerintah.
Selain itu, lanjut dia, kegiatan tersebut sekaligus untuk mengajak masyarakat sekitar kembali menggalakkan program penghijauan, khususnya di daerah kritis secara swadaya.
Jumlah bibit yang disediakan, kata dia, sebanyak 50 bibit yang meliputi bibit tanaman sengon dan mahoni.
Camat Undaan Catur Widiyatno mengungkapkan, langkah penghijauan di kawasan kritis, seperti di Pegunungan Kendeng yang berada di Desa Wonosoco.
"Penghijauan akan digalakkan karena kondisi pegunungan yang minim penghijauan tentu bisa berdampak terjadinya banjir dan masyarakat setempat yang akan merasakan dampaknya itu," ujarnya.
Langkah mahasiswa melakukan penghijauan, kata dia, sangat didukung karena sekaligus untuk menggugah kesadaran masyarakat menjaga lingkungan sekitar.
Apalagi, lanjut dia, kondisi pegunungan yang gundul juga bisa mengakibatkan terjadinya bencana alam, seperti banjir maupun tanah longsor.
"Kami menargetkan dalam waktu beberapa bulan ke depan bisa menanam 1.000 bibit pohon di kawasan kritis, salah satunya di Wonosoco," ujarnya.
Beberapa waktu lalu, desa setempat juga pernah dilanda banjir bandang yang mengakibatkan puluhan rumah warga terkena dampak menyusul tingginya curah hujan tinggi, sedangkan kondisi Pegunungan Kendeng mulai gundul.
Sejak peristiwa tersebut, penghijauan berulang kali dilakukan, termasuk para mahasiswa Undip Semarang yang melakukan KKN juga ikut serta melakukan penghijauan.
Menurut Koordinator Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Undip M. Iqbal Bashir di Kudus, Jumat, penghijauan tersebut merupakan salah satu upaya mengingatkan para generasi muda, khususnya para peserta KKN untuk mendukung penghijauan yang selama ini digalakkan pemerintah.
Selain itu, lanjut dia, kegiatan tersebut sekaligus untuk mengajak masyarakat sekitar kembali menggalakkan program penghijauan, khususnya di daerah kritis secara swadaya.
Jumlah bibit yang disediakan, kata dia, sebanyak 50 bibit yang meliputi bibit tanaman sengon dan mahoni.
Camat Undaan Catur Widiyatno mengungkapkan, langkah penghijauan di kawasan kritis, seperti di Pegunungan Kendeng yang berada di Desa Wonosoco.
"Penghijauan akan digalakkan karena kondisi pegunungan yang minim penghijauan tentu bisa berdampak terjadinya banjir dan masyarakat setempat yang akan merasakan dampaknya itu," ujarnya.
Langkah mahasiswa melakukan penghijauan, kata dia, sangat didukung karena sekaligus untuk menggugah kesadaran masyarakat menjaga lingkungan sekitar.
Apalagi, lanjut dia, kondisi pegunungan yang gundul juga bisa mengakibatkan terjadinya bencana alam, seperti banjir maupun tanah longsor.
"Kami menargetkan dalam waktu beberapa bulan ke depan bisa menanam 1.000 bibit pohon di kawasan kritis, salah satunya di Wonosoco," ujarnya.
Beberapa waktu lalu, desa setempat juga pernah dilanda banjir bandang yang mengakibatkan puluhan rumah warga terkena dampak menyusul tingginya curah hujan tinggi, sedangkan kondisi Pegunungan Kendeng mulai gundul.
Sejak peristiwa tersebut, penghijauan berulang kali dilakukan, termasuk para mahasiswa Undip Semarang yang melakukan KKN juga ikut serta melakukan penghijauan.