Dalam pidatonya ketika membuka Muktamar Muhammadiyah ke-47 dan Muktamar Satu Abad Aisyiyah, di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin, Din Syamsuddin mengajak seluruh keluarga besar Muhammadiyah baik yang hadir di Makassar maupun yang berada di seluruh Indonesia serta di negara lain, untuk terus-menerus mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, bahwa Muktamar dapat berlangsung dengan baik di Makassar.
Muktamar di Makassar ini, kata dia, dihadiri sekitar 6.000 peserta serta sekitar 500 penggembira.
"Muktamar adalah ajang silaturrahim di antara anggota Muhammadiyah, tanpa adanya batasan suku dan daerah untuk bersama-sama mencari ridho Allah SWT," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Din Syamsuddin juga mengajak masyarakat untuk menjadikan Muktamar Muhammadiyah dan Muktamar Asiyiyah menjadi muktamar yang elegan dan penuh rasa persaudaraan.
Din Syamsudin juga mengimbau kepada seluruh peserta maupun penggembira pada Muktamar di Makassar untuk saling menjaga situasi agar selalu tetap kondusif.
Pada kesempatan tersebut Din juga menjelaskan Muhammadiyah yang berdiri sejak tahun 1912 terus berkembang.
"Sebagai ormas Islam pengurus wilayah dan pengurus cabang Muhammadiyah tidak hanya berada di Indonesia tapi juga sudah berdiri di beberapa negara lain, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Kamboja," katanya.
Muktamar di Makassar ini, kata dia, dihadiri sekitar 6.000 peserta serta sekitar 500 penggembira.
"Muktamar adalah ajang silaturrahim di antara anggota Muhammadiyah, tanpa adanya batasan suku dan daerah untuk bersama-sama mencari ridho Allah SWT," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Din Syamsuddin juga mengajak masyarakat untuk menjadikan Muktamar Muhammadiyah dan Muktamar Asiyiyah menjadi muktamar yang elegan dan penuh rasa persaudaraan.
Din Syamsudin juga mengimbau kepada seluruh peserta maupun penggembira pada Muktamar di Makassar untuk saling menjaga situasi agar selalu tetap kondusif.
Pada kesempatan tersebut Din juga menjelaskan Muhammadiyah yang berdiri sejak tahun 1912 terus berkembang.
"Sebagai ormas Islam pengurus wilayah dan pengurus cabang Muhammadiyah tidak hanya berada di Indonesia tapi juga sudah berdiri di beberapa negara lain, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Kamboja," katanya.