Pabrik tersebut dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp600 miliar oleh perusahaan patungan antara Furukawa Battery Co Ltd dengan Indomobil Group, yang pembagiannya 51 persen dimodali perusahaan Jepang itu dan sisanya dimodali perusahaan Indonesia.
Presiden Direktur PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Jusak Kertowidjojo, mengungkapkan sedikitnya dua alasan mengapa ia menggandeng pabrikan baterai asal Negeri Samurai itu.
Alasan pertama yang dipaparkan Jusak kala menyampaikan kata sambutannya, ialah pasar baterai di Indonesia yang masih terbuka dan strategis.
"Indonesia ini dulu waktu saya masih SMA di Solo, semua orang naik sepeda. Kini, ketika saya pulang lagi ke Solo sudah tidak ada lagi sepeda, semua orang beralih menggunakan motor atau bahkan mobil.
"Saat ini ada sekira 85 juta motor di Indonesia, yang setiap dua tahun harus ganti aki. Sementara mobil dan truk jumlahnya sekira 88 juta, yang juga sama tiap dua tahun perlu ganti aki.
"Segala jenis kendaraan butuh baterai, makanya industri baterai sangat strategis untuk dimasuki," kata Jusak.
Kemudian alasan kedua ialah nama besar Furukawa Battery yang memang telah berkiprah selama lebih dari 100 tahun di industri baterai.
"Furukawa Battery dua tahun lalu baru saja merayakan hari jadi yang ke-100, dan tidak banyak perusahaan yang lebih dari 100 tahun, tentunya memiliki segala keunikan tersendiri.
"Itu sebabnya kami membentuk perusahaan patungan dengan Furukawa Battery," kata Jusak sebelum menutup sambutannya.
Presiden Direktur PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Jusak Kertowidjojo, mengungkapkan sedikitnya dua alasan mengapa ia menggandeng pabrikan baterai asal Negeri Samurai itu.
Alasan pertama yang dipaparkan Jusak kala menyampaikan kata sambutannya, ialah pasar baterai di Indonesia yang masih terbuka dan strategis.
"Indonesia ini dulu waktu saya masih SMA di Solo, semua orang naik sepeda. Kini, ketika saya pulang lagi ke Solo sudah tidak ada lagi sepeda, semua orang beralih menggunakan motor atau bahkan mobil.
"Saat ini ada sekira 85 juta motor di Indonesia, yang setiap dua tahun harus ganti aki. Sementara mobil dan truk jumlahnya sekira 88 juta, yang juga sama tiap dua tahun perlu ganti aki.
"Segala jenis kendaraan butuh baterai, makanya industri baterai sangat strategis untuk dimasuki," kata Jusak.
Kemudian alasan kedua ialah nama besar Furukawa Battery yang memang telah berkiprah selama lebih dari 100 tahun di industri baterai.
"Furukawa Battery dua tahun lalu baru saja merayakan hari jadi yang ke-100, dan tidak banyak perusahaan yang lebih dari 100 tahun, tentunya memiliki segala keunikan tersendiri.
"Itu sebabnya kami membentuk perusahaan patungan dengan Furukawa Battery," kata Jusak sebelum menutup sambutannya.