Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mulai mengoperasionalkan sejumlah pompa air seiring dengan meningkatnya intensitas curah hujan yang mengguyur di daerah itu untuk mencegah banjir.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Budi Suheryanto, di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa saat ini ada 46 unit pompa terdiri atas 40 unit pompa lama dan enam pompa baru bantuan dari pemerintah pusat.
"Pompa tersebut disiapkan untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem dan ancaman banjir," katanya.
Menurut dia, pihaknya mulai melakukan kesiapan penuh sebagai langkah antisipasi dan mitigasi bencana seperti memastikan seluruh rumah pompa air di wilayah dapat beroperasi secara optimal.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah melakukan serangkaian pengecekan dan pemeliharaan terhadap seluruh pompa yang tersebar di berbagai titik.
Ia mengatakan enam pompa bantuan dari pemerintah pusat ini memiliki kapasitas besar dan telah ditempatkan di beberapa titik rawan genangan air.
"Pompa-pompa ini kami tempatkan secara strategis untuk memperkuat sistem pengendalian banjir di wilayah perkotaan terutama di daerah dengan elevasi rendah yang sering terdampak genangan saat turun hujan deras," katanya.
Budi mengatakan pihaknya juga menggandeng Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk memastikan seluruh peralatan dalam kondisi siap pakai.
Pemeliharaan dan pengecekan, kata dia, dilakukan secara berkala termasuk memastikan pasokan listrik dan bahan bakar untuk operasional pompa tetap tersedia.
"Operasional pompa akan disesuaikan dengan kondisi curah hujan dan ketinggian air di lapangan. Kami berusaha menjaga agar mesin tidak bekerja terlalu lama di luar kebutuhan supaya daya tahan mesin tetap baik dan bisa diandalkan saat situasi darurat," katanya.

