Slawi (ANTARA) - Komisi II DPRD Kabupaten Tegal yang membidangi urusan perekonomian dan keuangan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke PT LEEA Footwear Kecamatan Balapulang dan PT Winner di Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal.
Kunjungan ini merupakan bagian fungsi pengawasan DPRD terhadap sektor-sektor industri dan ketenagakerjaan di wilayah Kabupaten Tegal.
Dalam kunjungannya, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tegal, Muhammad Alfian Adipradana menegaskan pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan tersebut.
“Kami ingin memastikan bahwa pekerja mendapatkan hak-haknya secara layak, mulai dari upah, jam kerja, jaminan sosial, hingga kondisi kerja yang aman dan sehat,” tegas Alfian.
Ia juga menekankan bahwa perusahaan menjalin komunikasi yang baik dengan para pekerja serta pula mematuhi peraturan ketenagakerjaan yang berlaku sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Untuk diketahui, Komisi II DPRD Kabupaten Tegal memiliki lingkup kerja bidang seperti Perizinan, Koperasi, Tenaga Kerja, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Perdagangan, Perindustrian dan juga Perhubungan.
Nampak hadir dalam Kunjungan Kerja pada Rabu (15/10), Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tegal Muhammad Alfian Adipradana didampingi Wakil Ketua Arif Budiono, Munif serta Ahmad Saiful Bahri dan tim Disnaker Kabupaten Tegal.
Ketua Komisi II Alfian berharap kunjungan kerja ini dapat menjadi langkah awal untuk membangun sinergi antara legislatif pelaku usaha, dan tenaga kerja guna menciptakan iklim kerja yang sehat dan produktif di Kabupaten Tegal.
Selain itu, Alfian juga menerangkan bahwa persoalan Upah Minimum Karyawan tetap menjadi hal utama sehingga hingga saat ini pihaknya selaku Komisi II akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan pekerja.
"Meski persoalan kenaikan UMK masih menjadi kendala, kami tetap akan terus melakukan sharing dengan semua pihak, " terang Alfian.
Sementara, Kabid Disnakerin Kabupaten Tegal Agus Masani menegaskan dari masukan dan keluhan beberapa perusahaan dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan pelatihan bagi masyarakat guna menopang perkembangan industri.
Hal ini menurutnya, meskipun pemerintah telah berupaya untuk bersinergi dengan perusahaan, namun peningkatan mutu sumber daya manusia menjadi prioritas utama agar para investor tidak merasa sulit mencari tenaga kerja.
Hal yang sama juga disampaikan Human Resource Development (HRD) PT WinnersAnto di Kawasan Industri Kecamatan Margasari bahwa salah satu kendala adalah tenaga kerja yang telah memiliki keahlian.
"Luas lahan PT Winner's capai 30 hektare dan kami butuh 6.000 lebih tenaga kerja namun hingga saat ini belum memenuhi karena banyak pelamar yang belum memiliki skil," ujarnya.
Untuk itu Anto meminta Pemerintah Kabupaten Tegal untuk lebih fokus dalam memberikan pelatihan ke masyarakat sehingga keberadaan pabrik yang mayoritas di sektor garmen ini dapat ditopang dengan SDM yang berkualitas.

