Semarang (ANTARA) - Kepala Biro SDM Polda Jawa Tengah Kombes Pol Noviana Tursanurohmad mengharapkan pelayanan publik berbasis elektronik melalui penerapan e-Policing dapat meminimalisasi potensi penyimpangan serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
"Sistem pelayanan publik berbasis teknologi informasi diharapkan mampu meminimalisasi atau menghilangkan potensi penyimpangan yang berujung pada pemerasan, penerimaan suap maupun penyalahgunaan kewenangan," katanya saat sosialisasi dan pengabdian masyarakat bertema "E-Policing dan Keteraturan" di Semarang, Rabu.
Dengan demikian, kata dia, Polri akan mampu memenuhi standar pelayanan yang prima.
Ia mengatakan globalisasi telah membawa permasalahan sosial dan gangguan keamanan yang semakin kompleks.
Kejahatan, ujar dia, dilakukan secara sistematis, terorganisasi, profesional, dan memanfaatkan teknologi modern.
Menurut dia, Polri harus mampu beradaptasi dengan perubahan melalui pemanfaatan teknologi informasi serta sistem kerja yang transparan dan akuntabel.
Ia menilai penerapan e-Policing menjadi langkah strategis Polri dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, yakni pelayanan yang cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel, informatif, dan mudah diakses.
Ia mengatakan pengembangan e-Policing bagian dari reformasi kultural internal Polri menuju Indonesia Emas 2045 yang tidak hanya mencakup peningkatan kecepatan layanan, tetapi juga perbaikan perilaku anggota dan peningkatan profesionalisme.
"Polri terus berbenah dan terbuka terhadap masukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar semakin profesional dan dipercaya masyarakat," katanya.
Baca juga: Bulog Surakarta bersama Polri sukseskan penyerapan jagung se-Solo Raya

Karo SDM: E-Policing dapat perkuat kepercayaan masyarakat terhadap Polri

Kepala Biro SDM Polda Jawa Tengah Kombes Pol Noviana Tursanurohmad ANTARA/HO-Polda Jateng
