Purwokerto (ANTARA) - RSUD Prof Dr Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto mengembangkan inovasi digital berupa aplikasi Bangkomar Digdaya, sebuah platform pembelajaran daring yang digunakan untuk pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) rumah sakit secara efisien dan mandiri.
Saat peluncuran aplikasi di Aula Direktur RSMS Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa, Project Leader "Bangkomar Digdaya" Arikh Ratna Purwadi SKep Ners MH mengatakan aplikasi tersebut merupakan transformasi digital di bidang pengembangan SDM yang tidak hanya efisien dalam biaya, juga mampu memberikan nilai ekonomi bagi rumah sakit.
"Bangkomar Digdaya atau Bangun Kompetensi Margono Digital Berdaya lahir dari kebutuhan akan sistem pembelajaran yang efektif dan efisien. Dulu pelatihan menghabiskan anggaran besar karena harus mengirim pegawai ke luar. Sekarang, dengan sistem ini, pelatihan bisa kami selenggarakan sendiri secara terakreditasi," kata Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan RSMS itu.
Ia mengatakan RSMS Purwokerto telah memperoleh akreditasi sebagai penyelenggara pelatihan bidang kesehatan dari Kementerian Kesehatan sejak 2020 dan meraih predikat A pada tahun 2023.
Sejak itu, kata dia, berbagai pelatihan terakreditasi terus diselenggarakan, mencakup 31 kegiatan pelatihan pada tahun 2024 dengan lebih dari 4.000 peserta dari internal maupun eksternal rumah sakit.
Selain meningkatkan kompetensi pegawai, lanjut dia, program pelatihan tersebut juga memberikan manfaat ekonomi yang signifikan.
"Tahun 2024, kegiatan pelatihan memberikan pendapatan sekitar Rp4,5 miliar bagi rumah sakit. Selain itu, efisiensi anggaran pelatihan internal mencapai Rp1 miliar karena tidak perlu lagi mengirim pegawai keluar," katanya.
Bahkan, kata dia, keberadaan Bangkomar Digdaya juga memberi dampak positif bagi masyarakat.
Dalam hal ini, RSMS Purwokerto membuka pelatihan seperti bantuan hidup dasar (BHD), transportasi dan evakuasi medis, serta pelatihan umum lainnya dengan biaya terjangkau, sehingga memberi nilai manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar hingga Rp750 juta per tahun.
Ia mengatakan kegiatan pelatihan tersebut turut menggeliatkan ekonomi lokal, antara lain bagi penyedia katering, jasa transportasi, dan tenaga ahli eksternal.
"Transformasi digital ini bukan hanya soal efisiensi, juga bagaimana rumah sakit berperan dalam peningkatan kapasitas tenaga kesehatan regional dan nasional," katanya menegaskan.
Ia mengatakan inovasi Bangkomar Digdaya sejalan dengan visi RSMS Purwokerto sebagai rumah sakit pendidikan dan layanan kesehatan terakreditasi paripurna.
Ke depan, pihaknya menargetkan semakin banyak jenis pelatihan terakreditasi yang bisa diselenggarakan pada tahun 2026.
"Kami berharap Bangkomar Digdaya terus menjadi motor penggerak peningkatan kompetensi tenaga kesehatan dan pelayanan berkualitas bagi masyarakat," kata Arikh.

